Jerat Fakta | Manokwari – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari sesalkan peristiwa penembakan oleh Orang Tak Dikenal ( OTK) yang terjadi di wilayah pegunungan Papua.
“Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, saya menyatakan keprihatinan atas keberulangan peristiwa kekerasan bersenjata yang terus terjadi secara beruntun di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah akhir-akhir ini, ” katanya. Minggu (17/03/2024).
Terakhir terjadi peristiwa penembakan yang menurut pemberitaan pihak Kepolisian Republik Indonesia akibat ulah perbuatan Orang Tidak Dikenal pada Minggu (17/3) sekitar pukul 12:30 wit di depan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mulia, Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Pegunungan.
“Peristiwa tersebut diduga terjadi penembakan dan berakibat 2 (dua) orang anggota TNI yang kesehariannya sebagai agen Intel dari Badan Intelijen Negara (BIN) meninggal dunia dan mengalami luka – luka. Anggota BIN bernama Serda Ismunandar harus meregang nyawanya dan Serka Salim Lestaluhu mengalami luka – luka, ” ujarnya.
Direktur LP3BH Manokwari juga meminta upaya perlindungan hak asasi manusia dan penegakan hukum.
“LP3BH Manokwari sebagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang berfokus ada upaya perlindungan hak asasi manusia (HAM) dan penegakan hukum mendesak Kapolda Papua memberi supervisi maksimal kepada Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya untuk melakukan penyelidikan (investigasi) kriminal atas peristiwa tragis tersebut, ” jelasnya.
Segenap bukti perbuatan kriminal mesti diungkap dan diperoleh polisi demi kepentingan pengungkapan motif di balik peristiwa nahas ini.
“LP3BH Manokwari juga mendesak semua pihak untuk memberi kepercayaan penuh kepada Polri melalui Polda Papua dan Polres Puncak Jaya untuk mengungkap peristiwa tersebut menurut hukum, ” pungkasnya.
Penulis (Usman Nopo)
Sumber : ( Yan Christian Warinussy)