Jerat Fakta | Puncak Jaya – Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara, S.H., S.I.K., M.H menyebut beredarnya video viral di media sosial Tiktok dengan akun AmyLec WnD Official serta YouTube dengan akun Info Lurr terkait dengan Anggota KKB yang ditangkap oleh TNI justru di lepaskan oleh Polisi khususnya Polres Puncak Jaya.
AKBP Kuswara menegaskan video tersebut adalah Hoaks ataupun berita bohong yang tidak benar.
”Bahwa video yang sedang viral saat ini baik itu di Tiktok maupun di YouTube terkait dengan Anggota KKB yang ditangkap oleh TNI justru dilepaskan oleh Polisi itu tidak benar atau bohong, hanya ingin menjatuhkan institusi Polri khususnya Polres Puncak Jaya serta ingin memecah belah sinergitas TNI-POLRI yang saat ini sudah terjalin dengan baik di Kabupaten Puncak Jaya,” kata Kuswara Minggu (7/4/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa sampai dengan saat ini tidak pernah terjadi penangkapan Anggota KKB di wilayah hukum Kabupaten Puncak Jaya khususnya yang dilakukan oleh dari TNI serta tidak betul bahwa kami melepaskan Anggota KKB seperti yang beredar saat ini di media sosial.
”Sinergitas antara TNI-POLRI di wilayah hukum Kabupaten Puncak Jaya sudah sangatlah harmonis dan sangat baik, dimana hampir setiap hari kami melaksanakan aktivitas dengan bersama-sama seperti melakukan patroli gabungan ataupun olahraga bersama, itu membuktikan bahwa sampai saat ini kami baik-baik saja, ” ujarnya.
Kuswara menyampaikan hingga ini pihaknya telah membentuk Tim Cyber untuk melakukan pelacakan ataupun penyelidikan terkait siapa pemilik akun tersebut.
”Nantinya apabila kami dapatkan siapa oknum penyebar video tersebut akan kami jerat dengan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan hukuman penjara 6 tahun serta denda paling banyak 1 Milyar, ” tegas Kuswara.
Ia juga berharap kepada seluruh masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial.
“Marilah kita lebih bijak lagi dalam bermedia sosial, saring dulu setiap informasi yang kita dapatkan, dan cari tau kebenarannya sehingga kita tidak gampang terprovokasi oleh berita-berita hoax yang belum tentu kebenarannya, ” pungkasnya.