Perkelahian Antara Oknum Anggota TNI dan Polri, Warinussy Sebut Pimpinan Tertinggi dua Institusi Segera Turun Tangan

Jerat Fakta | Manokwari – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan alat negara yang penting untuk menjaga kedaulatan dan keamanan. Keduanya harus bekerja secara bersinergi untuk mencapai tujuan tersebut.

Namul berbeda hal yang terjadi di pelabuhan Sorong Provinsi Papua Barat Daya, dimana dua alat negara tersebut aduh jotos sehingga ada yang menjadi korban Luka-luka.

Sontak atas kejadian tersebut, Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari, Yan Christian Warinussy S.H mendesak Kapolda Papua Barat segera usut tuntas atas kejadian yang seharusnya tidak terjadi.

“Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, saya mendesak Kapolda Papua Barat Irjen Polisi Johnny Eddizon Isir untuk memerintahkan diperiksanya oknum anggota Brimob yang telah memicu terjadinya bentrokan antara anggota-anggota Brimob Polda Papua Barat dengan anggota-anggota TNI Angkatan Laut di pelabuhan laut Sorong hingga melebar ke sekitar wilayah Ibukota Provinsi Papua Barat Daya, ” katanya, Minggu, (14/02024)

Menurut pandangannya, ucap Warinussy, oknum anggota Brimob tersebut saat kejadian awal sedang mengantarkan keluarganya ke kapal KM.Sinabung dari Sorong hendak bertolak ke Manokwari.

“Diduga saat itu oknum anggota Brimob tersebut tidak sedang melaksanakan tugas, lalu sempat ditegur oleh anggota Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL). Sebagai penegak hukum saya kira teguran oknum anggota POMAL tersebut tepat, tapi karena arogansi profesinya, maka oknum anggota Brimob tersebut berulah dan ini tidak boleh dicontoh apalagi dibela oleh komandannya sendiri, tapi mesti ditindak tegas, “ujarnya.

Ia juga meyebutkan, oknum anggota Brimob inilah yang duluan menelpon rekannya untuk datang dan mulai terjadi keributan atau bentrok fisik dengan anggota TNI Angkatan Laut.

“Saya meminta Kapolda Papua Barat menindak tegas oknum anggota Brimob tersebut berikut teman-teman nya yang secara membabi buta melakukan keributan pertama kali di pelabuhan laut Sorong. Mereka ini mesti dijatuhi sanksi tegas hingga dikeluarkan dari jajaran Korps Brimob, ” ucapnya.

Ia juga mendesak, Pimpinan tertinggi Angkatan Laut untuk melakukan investasi terkait kejadian itu.

“Saya juga mendesak pimpinan tertinggi TNI Angkatan Laut yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) agar menindak tegas oknum anggotanya yang telah secara membabi buta menyerang hingga menganiaya secara melawan hukum hingga melukai beberapa warga sipil pada saat bentrokan diatas terjadi Minggu siang (14/4). Harus dilakukan investigasi (penyelidikan) oleh POM AL untuk memastikan siapa pelaku penganiayaan terhadap warga sipil yang dikira sebagai anggota Brimob tersebut, ” imbuhnya.

Ia juga meminta, harus diberikan sanksi tegas kepada oknum yang melukai warga sipil.

“Berikan sanksi tegas hingga di bawa dan diadili di depan Pengadilan Militer. Itu perlu dilakukan oleh KSAL agar memberi preseden tidak berulangnya perbuatan tidak manusia tersebut dikemudian hari. sekaligus untuk mencegah tak terjadinya impunitas para anggota militer termasuk TNI AL terhadap warga sipil karena alasan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, ” tukasnya.

*Redaksi*

Sumber: Yan Christian Warinussy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *