Jerat Fakta | Dogiya – Respon cepat Polres Dogiya adanya salah satu warga yang tertembak dengan senapan angin oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Dogiya melalui Rilis Polres Dogiya.
“Pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2024 pukul 19:40 Wit telah menerima laporan bahwa ada warga yang terkena dengan senapan angin yang dilakukan oleh OTK. Dan salah satu warga tertembak dan mengenai Kaki kiri bagian betis Korban. Bertempat di Kompleks Pasar Moanemani Kampung Ikebo Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai, ” kata Kapolres Dogiya Kompol Saraju. Selasa (21/05/2024).
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, saat itu korban yang berada di rumah hendak membeli di salah satu kios yang berada di sebelah rumah korban, kemudian setelah korban keluar dari rumahnya yang berada di konter Alesha Cell secara tiba-tiba tertembak dan mengenai betis kaki korban sehingga korban pun langsung berteriak dan masuk ke dalam rumah.
“Saat itu korban hendak ke kios, tiba-tiba tertembak dengan senapan angin mengenai betis kaki, kemudian salah satu masyarakat berlari ke pos presisi dan memberitahukan kepada anggota yang sedang melaksanakan pos pam bahwa ada OTK yang melakukan penembakan sehingga anggota yang berada di pos printis langsung mendatangi tkp tersebut, “ujarnya.
Lanjutnya mengatakan, kurang lebih 50 meter dari TKP, anggota melihat OTK yang melakukan penembakan yang memegang senapan angin sehingga anggota tersebut langsung menembak menggunakan flash Ball sebanyak 3 kali.
“Anggota kami sempat melihat OTK tersebut sedang memegang senapan angin, dan anggota kami menembak dengan Flash Ball mengarah ke TKP jembatan kali tuka sehingga pelaku tersebut langsung melarikan diri, kemudian korban langsung diamankan oleh anggota polres Dogiyai dan dibawah ke RSUD Pratama Dogiyai, ” jelas Kapolres.
Korban kini diamankan ke Rumah Dokter yang bertempat di Warnet Anugerah mendapatkan tindakan medis.
“KBO Reskrim Bersama Katim Satgas Gakum Damai Cartenz Dan Personil mengantarkan Korban ke Rumah Sakit Prtama Dogiyai untuk mendapatkan tindakan Medis, ” pungkasnya.
“Redaksi*