Maju Sebagai Calon Bupati Dan Wakil Bupati Jayawijaya, Rafael Sebut, Pasangan yang Tidak Perlu Diragukan

Jerat Fakta | Jayapura – Anggota TNI yang mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah di suatu Wilayahnya sendiri guna untuk menjaga kestabilan wilayah bisa menjadi alasan yang mulia.

Untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau kepala daerah lainnya, anggota TNI harus mengundurkan diri dari dinas aktif. Ini merupakan langkah yang wajib untuk memastikan bahwa mereka tidak memanfaatkan posisinya dalam militer untuk keuntungan politik.

Pengaturan ini bertujuan untuk mencegah konflik kepentingan, menjaga profesionalisme TNI, dan memastikan bahwa tugas utama TNI dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara tidak terganggu oleh kepentingan politik.

Walaupun niat untuk menjaga kestabilan wilayah adalah baik, proses demokratis yang diatur oleh undang-undang harus tetap dijalankan. Kepala daerah yang dipilih secara demokratis memiliki legitimasi dan kewenangan yang sah untuk mengelola wilayahnya, termasuk menjaga kestabilan dan keamanan.

Jika seorang anggota TNI merasa bahwa ia dapat berkontribusi lebih besar dalam menjaga kestabilan wilayah melalui jalur politik, ia harus mengikuti prosedur pengunduran diri dan mencalonkan diri sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Setelah mengundurkan diri dan tidak lagi terikat dengan dinas militer, barulah ia bisa mengikuti proses pencalonan dalam pemilihan kepala daerah.

Ini memastikan bahwa prinsip-prinsip demokrasi dan netralitas TNI tetap terjaga, sekaligus memungkinkan mantan anggota TNI untuk berkontribusi dalam pembangunan dan stabilitas daerah melalui jalur politik yang sah.

Hal tersebut terjadi di daerah Kabupaten Jayawijaya Dandim 1702/ Letkol CPN Athenius Murib SH, MH memberanikan diri untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024.

Kepada Wartawan Pegiat media sosial rafarel Ood Ambarauw, memberi apresiasi terhadap Letkol CPN Athenius Murib SH, MH maju dalam pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Jayawijaya.

“Saya Mlmengapresiasi niat baik anggota TNI yang ingin terjun ke dunia politik, seperti mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), memang penting. Niat ini biasanya didasari oleh keinginan untuk mengabdi dan memberikan kontribusi lebih besar bagi masyarakat di luar tugas militer, ” kata Rafael.

Ia juga menjelaskan, sepak terjang Letkol CPN Athenius Murib SH, MH tidak perlu di ragukan lagi, segudang prestasi pernah di capainya.

“Letkol CPN Athenius Murip SH, MH sebelumnya bertugas sebagai Dandim 1702/ Jaya Wijaya, dan juga Orang Asli Papua (OAP) sehingga ketentuan untuk maju sebagai calon bupati tidak perlu di ragukan lagi, ” pungkasnya.

Ia berharap, agar masyarakat Kabupaten Jayawijaya bisa mendukung Letkol CPN Athenius Murip SH, MH sala satu OAP yang berprestasi.

“Saya berharap agar orang asli Papua bisa menjadi kepala daerah, itu adalah suatu aspirasi yang wajar dan positif. Ini sejalan dengan semangat otonomi daerah dan penghormatan terhadap keragaman etnis serta budaya di Indonesia, ” ujarnya.

Ia juga mengatakan, Kolaborasi dengan Organisasi Lokal sangatlah penting, bekerja sama dengan organisasi masyarakat adat, LSM, dan kelompok masyarakat sipil di Papua untuk mendukung pencalonan dan kampanye calon kepala daerah dari orang asli Papua.

“Mengadakan forum-forum dialog yang melibatkan tokoh-tokoh adat, pemuda, dan masyarakat umum untuk membahas dan mendukung pencalonan kepala daerah dari orang asli Papua sangatlah penting. Sehingga dengan langkah-langkah ini, diharapkan akan semakin banyak orang asli Papua yang mampu dan siap untuk memimpin daerah mereka, membawa perubahan positif, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut, ” tandasnya.

Ditambahkannya, Bakal Calon Wakil Bupati Jayawijaya yang mendampingi Letkol CPN Athenius Murip SH, MH mempunyai banyak prestasi dan pengalaman yang luar biasa.

“Liberius Mabel ada salah sosok yang dipilih oleh Letkol CPN Athenius Murip SH, MH untuk berpasangan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jayawijaya. Liberius Mabel mempunyai banyak prestasi dan pengalaman, selain mantan anggota dewan Kabupaten Jayawijaya, dia juga pernah menjabat sebagai kepala dinas di Kabupaten Yalimo, ” tutup Pegiat Media Sosial Rafael Ood Ambarauw. (Usman Nopo)

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *