Direktur Eksekutif LP3BH di Tembak OTK, Pegiat Anti Korupsi Tanah Papua Desak APH Usut Tuntas

Jerat Fakta | Manokwari – Direktur Eksekutif LP3BH Yan Christian Warinussy SH di tembak oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di depan Bank Mandiri Manokwari Propinsi Papua Barat. Rabu (17/07/2024).

Beredar video di salah satu group WhatsApp bahwa Advokat Yan Christian Warinussy di tembak oleh OTK saat keluar dari Bank Mandiri Kompleks seputaran sanggeng.

Informasi yang di rangkum oleh media Jeratfakta.com,  penembakan yang dilakukan oleh OTK terhadap pengacara Yan Christian Warinussy mengenai dada sebelah kanan.

Hingga kini Yan Christian Warinussy sementara mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Terpisah, Pegiat Anti Korupsi Tanah Papua, Rafael Ood Ambarauw mengecam aksi penembakan yang dilakukan oleh OTK terhadap Yan Christian Warinussy.

“Ini harus diusut tuntas oleh Aparat Kepolisian dalam hal ini Polda Papua Barat untuk segera melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku serta otak pelaku dibalik kejadian ini, ” katanya.

Ia juga menambahkan, butuh penanganan serius oleh pihak yang berwajib dan segera  melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik penembakan tersebut.

“Aparat kepolisian segera mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian, termasuk saksi mata, rekaman CCTV, dan barang bukti lainnya, ” ujarnya.

Menurutnya, terhadap korban diberikan perlindungan tambahan bersama keluarganya. Menyediakan pendampingan hukum untuk korban dan keluarganya dalam proses penyelidikan.

“Motif dan Latar Belakang apakah penembakan terkait langsung dengan kasus hukum yang ditangani oleh pengacara tersebut atau dengan pemberitaan media yang menyangkut pihak-pihak tertentu harus segera diusut tuntas, ” ungkapnya.

Memeriksa kasus-kasus hukum yang sedang ditangani oleh pengacara Yan Christian Warinussy adalah langkah penyelidikan untuk menemukan kemungkinan ada  kaitannya. Dan peningkatan keamanan bagi para pengacara yang menangani kasus-kasus sensitif harus mendapatkan perlindungan.

“Pemerintah dan lembaga terkait mungkin perlu mempertimbangkan regulasi dan kebijakan baru untuk melindungi pengacara dari ancaman kekerasan, ” ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, “kasus semacam ini biasanya menjadi perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan mengenai keamanan para pengacara. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak yang terlibat dalam penegakan hukum, ” pungkasnya.

(Udir Saiba)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *