Jerat Fakta | Manokwari – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, SH, memberikan apresiasi terhadap upaya Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) asal Kabupaten Teluk Bintuni, Eduard Orocomna, yang bekerja sama dengan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wahid, dan jajarannya dalam menerima kembalinya tiga warga masyarakat Suku Besar Moskona dari persembunyiannya di hutan ke Kota Bintuni.
Menurutnya Yan Christian Warinussy Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (28/9) lalu.
“Ketiga warga tersebut berinisial TO, SM, dan SO. Berdasarkan catatan dari Polres Teluk Bintuni, TO dan SM tidak memiliki catatan kriminal, sehingga dapat kembali ke masyarakat dengan aman,” kata Warinussy.
Namun, ujar Warinussy, SO diduga terlibat dalam kasus kriminal, yaitu pembunuhan yang terjadi di Majenek, Kabupaten Teluk Bintuni, pada 29 September 2022.
“SO kini akan menjalani proses hukum lebih lanjut berdasarkan Laporan Polisi tertanggal 30 September 2022,” ujarnya.
LP3BH Manokwari meminta agar Kapolres Teluk Bintuni dan jajarannya memberikan perlindungan hukum kepada SO, sesuai hak-haknya yang diatur dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 56 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
“Selain itu, saya sebagai Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari menerima informasi bahwa SO masih berada dalam kategori anak di bawah umur. Oleh karena itu, saya menyerukan agar Kapolres Teluk Bintuni memperhatikan pelaksanaan Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak, yang menekankan pentingnya perlindungan bagi anak yang berhadapan dengan hukum,”jelasnya.
Ia juga menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan hukum kepada SO, atas permintaan keluarga SO di Bintuni, untuk memastikan hak-haknya terlindungi sejak dini dalam proses hukum yang akan dijalani.
(Penulis: Udir Saiba)
(Sumber Yan Christian Warinussy)
