PANGKALPINANG – Erzaldi Rosman bersama pasangannya, Yuri Kemal, terus berupaya mengembangkan potensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bangka Belitung agar mampu merambah pasar internasional. Upaya ini dinilai penting karena UKM berperan sebagai penopang utama ekonomi daerah dan nasional.
“Sejak awal, kami mencari peluang agar UKM di Bangka Belitung tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Erzaldi dalam program “BERAMAL,” yang ia usung bersama Yuri Kemal. “Mencari pasar baru bagi produk UKM adalah langkah krusial. Kami ingin produk lokal tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara,” lanjutnya.
Erzaldi menjelaskan, untuk membantu UKM Babel siap berkompetisi di luar negeri, diperlukan strategi yang mendukung mutu, kualitas, dan jaringan pasar. Bersama Roesman Djohan Institute, timnya telah membidik pasar potensial di berbagai negara, baik di Asia seperti Taiwan, Thailand, Jepang, dan Australia, maupun di Eropa seperti Jerman dan Norwegia. Erzaldi juga menyasar pasar Timur Tengah, seperti Arab Saudi.
“Langkah ini tak hanya membuka peluang kerja dan magang bagi generasi muda Babel, tetapi juga memperluas pasar produk UKM kita di luar negeri,” ujar Erzaldi, putra mantan Wali Kota Pangkalpinang, Roesman Djohan.
Sebagai contoh konkret, Erzaldi menyebut pengalaman seorang anak muda Babel yang magang di Rusia. Di sana, bubuk lada ditemukan di hampir setiap meja makan, yang menunjukkan bahwa lada telah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Rusia. Hal ini, menurut Erzaldi, merupakan potensi besar bagi produk lada dari UKM Babel untuk masuk ke pasar Rusia.
“Kita perlu jeli memanfaatkan temuan seperti ini sebagai peluang untuk UKM kita,” jelasnya.
Dengan berbagai program dan langkah terobosan yang dijalankan Erzaldi, diharapkan kerja sama dengan luar negeri dapat semakin luas, tak hanya membuka peluang kerja dan magang, tetapi juga memperkuat pasar ekspor produk UKM dari Bangka Belitung.
(T-APPI)
