Ketua LSM WGAB Bantah Tuduhan Tim Hukum PDIP  

Jerat Fakta | Jayapura – Ketua LSM WGAB, Yerry Basri Mak, SH, MH, melalui media Jerat Fakta menegaskan bahwa tuduhan yang disampaikan oleh tim hukum PDIP, yang diketuai oleh Ronny Berty Talapessy, tidak berdasar. Senin, (16/12/2024).

Menurut Yerry, tuduhan tersebut tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan, terutama di Papua Tengah yang merupakan daerah rawan konflik.

Yerry menjelaskan, situasi di Papua Tengah selama pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) sangat sensitif. Pendukung pasangan calon (Paslon) kepala daerah menjaga suara mereka di lokasi pleno KPU dengan alat-alat tradisional seperti panah, tombak, dan parang. Jika sampai suara yang mereka kawal hilang atau dicurangi, dikhawatirkan akan terjadi konflik besar antara pendukung Paslon yang dirugikan dan Paslon yang ditetapkan menang oleh KPU.

“Polri hadir di lokasi pleno KPU bukan untuk berpihak kepada salah satu Paslon, tetapi untuk mengamankan proses pleno, melindungi nyawa anggota KPU, serta mencegah terjadinya pertikaian yang bisa memakan korban jiwa,” jelas Yerry.

Yerry juga menegaskan bahwa Polri bersikap netral selama proses Pilkada dan bekerja maksimal untuk menjaga keamanan. Oleh karena itu, tuduhan yang diarahkan kepada aparat oleh pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil Pilkada dinilainya tidak memiliki dasar yang kuat.

Yerry menyesalkan permintaan dari tim hukum PDIP kepada Kapolri dan Presiden untuk mencopot Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Paniai.

Menurutnya, Kapolda Papua Tengah yang baru menjabat kurang dari satu tahun dan Kapolres Paniai telah bekerja maksimal untuk menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada.

“Tidak jelas apa kesalahan Kapolda dan Kapolres. Padahal mereka sudah bekerja cepat dan tepat menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung,” ujar Yerry.

Yerry juga mengundang Ronny Berty Talapessy untuk datang langsung ke Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Paniai, guna melihat bagaimana Polri menjaga keamanan di daerah konflik.

“Tanpa kehadiran Polri, korban jiwa pasti akan jauh lebih banyak dalam konflik Pilkada di Papua Tengah,” tambahnya.

Sebagai Ketua LSM WGAB sekaligus aktivis, Yerry berharap agar tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dihentikan dan semua pihak lebih bijaksana dalam menilai situasi di Papua Tengah.

“Polri sudah bekerja dengan maksimal dan netral untuk memastikan Pilkada berjalan aman dan damai,” tutupnya.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *