RSUD Siriwini Nabire Dikeluhkan Warga: Pasien Darurat Antre Berjam-jam untuk Perawatan

Jerat Fakta | Nabire – Melalui unggahan di media sosial Facebook, seorang warga Nabire menyampaikan keluhan terkait pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Siriwini, Nabire.

Dalam unggahannya, ia menceritakan kondisi darurat keluarganya yang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan tempat tidur dan pelayanan medis.

“Keluarga kami dalam kondisi kritis, hanya bisa terbaring dengan napas tersisa, namun sejak tiba pukul 17.12 WIT hingga 22.10 WIT, pasien kami masih terbaring di mobil tanpa mendapat tempat tidur,” tulis warga tersebut. Senin, (16/12/2024).

Unggahan tersebut juga menggambarkan antrean panjang pasien di IGD, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Warga menyoroti keterbatasan fasilitas dasar di RSUD Siriwini, seperti tempat tidur, kursi roda, dan obat-obatan.

Meski demikian, ia mengapresiasi upaya seorang dokter muda yang memberikan pertolongan pertama dengan infus dan pemeriksaan awal di mobil.

Pasien akhirnya mendapatkan tempat tidur pada pukul 23.03 WIT. Namun, ia tetap mengungkapkan keprihatinan terhadap pasien lain yang masih menunggu pelayanan.

Warga juga mempertanyakan pengelolaan anggaran kesehatan di Nabire.

“Ke mana alokasi dana APBD, dana Otsus, dan bantuan Freeport? Bagaimana mungkin RSUD Siriwini kekurangan fasilitas dasar sementara praktik pribadi dokter terus menjamur?” tulisnya.

Ia menyatakan masyarakat siap membantu melalui sumbangan sukarela jika ada transparansi dalam pengelolaan dana untuk kesehatan.

Menanggapi keluhan ini, Direktur BLUD RSUD Siriwini, dr. Frans F.C. Sayori, M.Kes, mengakui tantangan yang dihadapi rumah sakit.

Ia menjelaskan bahwa RSUD Siriwini menjadi satu-satunya rumah sakit rujukan bagi hampir 12 kabupaten di sekitarnya.

“Kami berupaya maksimal melayani pasien, meskipun beberapa jenis obat memang membutuhkan waktu pengiriman dari Jawa. Kehadiran apotek dan praktik dokter pribadi justru membantu mengurangi beban rumah sakit,” jelasnya.

Dr. Frans juga mengimbau masyarakat untuk menyampaikan kritik melalui bagian humas rumah sakit yang siap memberikan informasi terkait kondisi RSUD.

Keluhan ini mencerminkan harapan masyarakat Nabire agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya di RSUD Siriwini yang menjadi tumpuan utama di Provinsi Papua Tengah.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *