Jerat Fakta | Puncak Jaya – Bentrokan antarpendukung pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Puncak Jaya nomor urut 01 dan 02 di Kota Mulia berujung ricuh.
Sebanyak 120 orang mengalami luka-luka, delapan di antaranya harus dievakuasi ke Jayapura karena keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah tersebut. Kamis, (06/02/2025).
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, memastikan bahwa situasi mulai berangsur kondusif setelah aparat gabungan TNI-Polri melakukan patroli ketat guna mencegah bentrokan susulan. Namun, kedua kelompok pendukung masih berjaga di wilayah masing-masing.
“Sampai hari ini, jumlah korban luka mencapai 120 orang. Sebagian sudah dipulangkan, sementara lainnya masih dirawat di RSUD Mulia. Delapan orang dengan luka serius telah kami evakuasi ke rumah sakit di Jayapura,” ujar AKBP Kuswara.
Pihak kepolisian bersama Kapolda Papua Tengah telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan. Hasilnya, kedua kubu sepakat menahan diri demi menjaga stabilitas keamanan.
Selain korban luka, bentrokan ini juga menyebabkan sejumlah rumah milik pendukung Paslon 02 dibakar oleh massa dari kubu Paslon 01. Meski demikian, jumlah pasti rumah yang terbakar masih dalam pendataan pihak berwenang.
Bentrokan terjadi di wilayah Kota Lama Mulia pada Rabu dini hari sekitar pukul 05.30 WIT. Kepolisian terus berupaya mengendalikan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak membawa senjata tajam seperti busur, panah, dan parang di ruang publik guna menghindari gesekan lebih lanjut.
Hingga kini, aparat keamanan masih bersiaga guna mencegah potensi bentrokan lanjutan menjelang proses pemilihan kepala daerah di Puncak Jaya.
(Redaksi)