Tanggamus.Gas elpiji yang telah menjadi konsumsi kebutuhan pokok masyarakat pada umumnya justru semakin langka pacsa kebijakan pemerintah stop ekspor ke luar negeri.
Beberpa waktu yang lalu Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah membut kebijakan untuk menghentikan ekspor gas elpiji keluar negeri terutama Malaysia dan Singapura.
Kebijakan itu tentu didasari untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya,mengingat selama ini bahwa kebutuhan konsumsi gas elpiji di negara kita selalu kekurangan.
Salah satu penyebab kurangnya pasokan gas elpiji yang ter distribusi ke konsumen di dalam negeri selama ini adalah kegiatan ekspor yang di lakukan oleh pemerintah ke negara luar.
Setelah melalui evaluasi akhirnya Presiden RI Prabowo Subianto membuat kebijakan pemberhentian ekspor, akan tetapi keputusan tersebut tidak berdampak pada masyarakat atau rakyat di tingkat paling bawah yaitu Desa atau Pekon.
Seperti yang terpantau oleh awak media minggu (16/02/2025) di wilayah kecamatan Pulau panggung Kabupaten Tanggamus Lampung,kelangkaan gas justru bertambah parah.
(Dr) Salah satu masyarakat pekon Tanjungrejo sangat kecewa,pasalnya dirinya sudah mendatangi hampir semua toko untuk membeli gas elpiji 3 kilogram,namun tidak satupun di dapatinya.
“Sekarang tambah sulit,kami masyarakat benar benar menjerit dengan langkanya gas elpiji,sedangkan saat ini gas adalah salah satu kebutuhan pokok,kami tidak tau ini benar benar langka atau permainan para oknum pengelola yang nakal. Ujar (Dr) dengan nada kecewa.
Hampir di setiap toko pengecer tidak di dapati gas elpiji bersubsidi untuk masyarakat miskin 3 kilo gram,hal ini tentu nya menjadi pertanyaan awak media.
Hingga akhirnya awak media mencoba untuk menelusuri kelangkaan gas elpiji tersebut ke distributor atau toko toko agen di sekitaran kecamatan pulau panggung.
Namun hasilnya pun tetap sama seperti keterangan beberapa toko pengecer sebelumnya,salah satu toko grosir (Ar) di Pekon Tanjung Begelung kecamtan Pulaupangg menjelaskan jika hampir satu minggu tidak ada pengiriman gas elpiji tersebut dari pihak Pangkalan.
“Kami juga bingung bang, seharusnya gas lancar dengan adanya kebijakan Bapak Presiden beberapa waktu yang lalu,nyatanya saat ini justru gas elpiji bertambah langka,belum lagi walaupun ada harga jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi), pungkas pemilik toko grosir (Ar) kepada awak media.
Polemik ini tentunya sangat tidak wajar,gas elpiji langka jika pun ada harga jauh di atas standar HET (harga eceran tertinggi), sehingga rakyat atau masyarakat semakin susah dan menjerit
Hal ini wajib mendapatkan perhatian oleh pemerintah baik di tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah,sehingga harapanya apa yang menjadi program pemerintah yang di suarakan oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk mensejahtrakan rakyat dapat terwujud.
A1