Manokwari | Jerat Fakta – Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar (IMPP) Distrik Hingk, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, sukses menggelar Musyawarah Besar (Mubes) I dengan tema: “Mempersatukan dan Membina Pemuda Distrik Hingk yang Berpikir Kritis dan Bertanggung Jawab dalam Menghadapi Tantangan Zaman”.
Acara yang berlangsung di Asrama Mansinam 1, Manokwari, pada Jumat (28/3/2025) ini dihadiri oleh berbagai tokoh, mulai dari perwakilan pemerintah distrik Hingk, intelektual daerah, hingga anggota DPR Papua Barat.
Dukungan dan Harapan dari Para Tokoh
1. Perwakilan Kepala Distrik Hingk, Endrik Ullo
Endrik Ullo mengapresiasi inisiatif para mahasiswa dalam membentuk organisasi IMPP sebagai wadah pemersatu pemuda dari 29 kampung di Distrik Hingk. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan pengembangan potensi pemuda, karena mereka adalah agen perubahan dan calon pemimpin masa depan.
“Pemuda adalah ujung tombak pembangunan. Jangan takut untuk belajar dan berorganisasi, karena dari sinilah lahir pemimpin yang akan membawa perubahan bagi Distrik Hingk dan Kabupaten Pegunungan Arfak,” ujar Endrik Ullo.
2. Kepala Dinas Perindakop Pegunungan Arfak, Moses Saiba
Sebagai seorang intelektual dari Distrik Hingk, Moses Saiba menegaskan bahwa Mubes I IMPP merupakan langkah awal yang baik untuk membangun kebersamaan dan solidaritas antar pemuda.
“Mahasiswa harus berani keluar dari zona nyaman, belajar berorganisasi, dan menyatukan ide serta gagasan. Dengan begitu, kita bisa menghindari kecemburuan sosial dan konflik internal, sehingga organisasi ini dapat berkembang dan berkontribusi bagi daerah,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar para mahasiswa memanfaatkan organisasi ini sebagai investasi masa depan yang akan membawa dampak positif bagi Distrik Hingk dan Kabupaten Pegunungan Arfak.
3. Anggota DPR Papua Barat, Aporina Dowansiba
Aporina Dowansiba yang turut hadir dalam acara ini mengapresiasi semangat mahasiswa yang telah menyelenggarakan Mubes I. Ia menegaskan bahwa organisasi seperti IMPP sangat penting sebagai tempat belajar kepemimpinan dan membangun mental keberanian.
“Organisasi adalah wadah pembelajaran bagi pemuda untuk melatih keberanian berbicara di depan umum dan mengembangkan jiwa kepemimpinan. Dengan adanya IMPP, saya berharap lahir pemuda-pemuda yang berpikir kritis dan siap bersaing dengan daerah lain,” kata Aporina.
Ia juga mengajak seluruh mahasiswa untuk bersatu dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan zaman dengan mengingat moto Papua Barat:
“Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?”
Kesimpulan
Musyawarah Besar I IMPP Distrik Hingk ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa dan pemuda untuk bersatu, belajar, dan mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan IMPP dapat menjadi motor penggerak perubahan bagi Distrik Hingk dan Kabupaten Pegunungan Arfak.
(Udir Saiba)