Jerat Fakta | Teluk Bintuni – Papua Barat — Beredar kabar tidak benar terkait adanya kontak senjata besar-besaran antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di wilayah Papua Barat, yang disertai klaim adanya korban jiwa di pihak TNI. Polda Papua Barat menegaskan, informasi tersebut adalah hoaks dan menyesatkan.
Faktanya, kegiatan yang tengah berlangsung di wilayah tersebut adalah Operasi SAR Polda Papua Barat 2025, yang tergabung dalam Operasi Kemanusiaan Alfa Bravo Moskona 2025. Fokus utama operasi ini adalah mencari Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu.
Operasi pencarian ini dipimpin langsung oleh tiga jenderal, yaitu Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis. Kehadiran ketiga pimpinan ini menunjukkan keseriusan dan profesionalisme aparat dalam menjalankan misi kemanusiaan tersebut.
Tim gabungan yang terdiri dari personel Polri, Brimob, dan Tim SAR bekerja di medan yang sangat ekstrem, meliputi hutan lebat, rawa-rawa, hingga zona rawan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB). Namun, tidak ada operasi penyerangan terhadap KKB, apalagi menggunakan helikopter tempur seperti yang diberitakan secara sepihak.
Helikopter yang dikerahkan dalam operasi ini digunakan semata-mata untuk mendukung evakuasi logistik dan mobilitas personel, sesuai prosedur keselamatan standar Operasi SAR.
Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menegaskan untuk tidak percaya berita Hoaks.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Pastikan mendapatkan informasi hanya dari sumber resmi dan terpercaya. Hoaks seperti ini hanya memperkeruh situasi dan bisa merugikan masyarakat, khususnya warga sipil di sekitar lokasi operasi,” tegasnya, Senin, (28/04/2025).
Polda Papua Barat memastikan operasi ini terus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan fokus pada penyelamatan, bukan operasi ofensif bersenjata.(Hppb)