Duka di Pegunungan Arfak, Identitas 15 Korban Banjir Telah Terungkap

Jerat Fakta | Manokwari,  – Kepolisian Daerah Papua Barat melalui Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan INAFIS berhasil mengidentifikasi seluruh korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Pegunungan Arfak. Sabtu, (24/05/2025).

Hingga Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 15.17 WIT, sebanyak 15 jenazah telah diterima oleh tim forensik dan seluruhnya berhasil diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan ketelitian tinggi guna memastikan data identitas yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan dua jenazah lainnya atas nama Jupri Sarenus dan Andre Mandage direncanakan akan diserahkan kepada keluarga pada pukul 17.30 WIT sore ini.

Berikut daftar nama korban yang telah berhasil diidentifikasi dan telah diserahkan: Yoseph Ermilianus Efrem, Porman, Okden Wote, Joni Rahawari, Oce Takaliumang, Laurensius Denilson Armanto, George Takaliumang, Harispen Tampil, Reki Wote, Melkianus Isba, Oktavianus Petrus Alwandi, Yan Leo, dan Robertus Edison Nurak.

Sedangkan dua jenazah yang saat ini masih dalam proses serah terima kepada keluarga adalah Jupri Sarenus dan Andre Mandage. Pihak Polda Papua Barat memastikan proses penyerahan dilakukan secara hormat dan manusiawi.

Kabid Dokkes Polda Papua Barat, Kombes Pol. dr. Iskandar, Sp.B, QHIA, MARS menyampaikan empati dan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Ia menegaskan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan pendekatan profesional dan penuh kehati-hatian.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. Tim kami bekerja cepat, akurat, dan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam proses identifikasi ini,” ujar Kombes Pol. Iskandar dalam keterangan persnya.

Polda Papua Barat melalui Subbid Penmas Bid Humas juga mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam mendukung proses identifikasi, termasuk pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat sekitar. (HPPB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *