10 Hari Pencarian, 16 Jenazah Ditemukan di Pegaf, 4 Masih Hilang

Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat – Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Arfak dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Manokwari saat ini masih berada dalam status siaga. Mereka siap diterjunkan kembali jika dibutuhkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam upaya lanjutan pencarian korban bencana longsor di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menyampaikan bahwa proses pencarian korban yang telah berlangsung selama sepuluh hari belum dihentikan.

“Keputusan penghentian masih menunggu pernyataan resmi dari Gubernur Papua Barat,” ujarnya pada Selasa (27/5).

Pada hari Minggu (25/5), sebanyak 20 personel tetap disiagakan di posko utama guna mengamankan jalannya prosesi adat yang dilakukan oleh pihak keluarga korban.

“Dari pihak keluarga juga telah mengikhlaskan saudara mereka yang belum ditemukan,” tambah Kabid Humas.

Hingga hari ke-10 pencarian, tim gabungan telah berhasil menemukan 16 jenazah. Berdasarkan hasil penyelidikan Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum), jumlah korban saat kejadian tercatat sebanyak 27 orang. Dari jumlah tersebut, 7 orang selamat, dan 20 lainnya sempat dinyatakan hilang.

Pasca prosesi adat, keluarga korban kembali ke lokasi bencana untuk mengambil tanah sebagai bagian dari tradisi pemindahan arwah ke tempat pemakaman di kampung asal. Seluruh kegiatan adat berlangsung dalam pengamanan ketat aparat kepolisian.

Tim pencarian menghadapi berbagai kendala selama proses evakuasi. Medan yang sangat terjal dan berbahaya, termasuk adanya patahan tanah menggantung di lokasi longsor, menyulitkan pencarian. Kerusakan pada alat berat serta kondisi cuaca yang tidak bersahabat juga memperparah situasi.

Meskipun demikian, upaya pencarian tetap dilanjutkan dengan harapan empat korban yang masih hilang bisa ditemukan. Proses ini juga turut melibatkan relawan, warga setempat, serta pihak keluarga.

Dalam tiga hari ke depan, sejumlah agenda lanjutan telah disusun. Di antaranya adalah ibadah bersama keluarga korban yang akan dilaksanakan di Satuan Pemukiman (SP.6) dan SP.7, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.

Polda Papua Barat juga merencanakan pemberian dukungan moril dan materil kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap musibah ini. Kolaborasi antara institusi pemerintah dan masyarakat terus ditekankan untuk menyelesaikan misi kemanusiaan ini secara bermartabat. (HPPB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *