Jerat Fakta | BINTUNI, PAPUA BARAT – Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Bintuni Barat, Alex Wersin, memimpin langsung kegiatan pembersihan lingkungan atau padat karya di kawasan Kompleks KMD Kilometer II, Distrik Bintuni, pada Rabu pagi (18/6/2025).
Kegiatan ini menyasar wilayah Kali Satu hingga area Kali Dua, hingga batas area pemakaman di Bintuni.
Dalam wawancara bersama awak media Bintuni Jerat Fakta, Alex Wersin mengungkapkan bahwa kegiatan ini dimulai sejak pukul 06.00 WIT dan berakhir sekitar pukul 10.40 WIT. Aksi gotong royong ini melibatkan warga sekitar dengan semangat kebersamaan dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.
Ia menegaskan bahwa kerja bakti ini merupakan tindak lanjut dari program padat karya yang pernah digagas oleh mantan Bupati Teluk Bintuni, Drs. Petrus Kasihiu, selama periode 2016–2021 dan berlanjut hingga 2025.
“Kami ingin melanjutkan semangat itu, agar lingkungan bersih bisa menjadi budaya hidup masyarakat Bintuni,” ujar Wersin.
Alex Wersin menekankan bahwa kebersihan lingkungan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah semata, namun harus lahir dari kesadaran pribadi setiap warga.
“Bukan soal uang, tapi soal kesadaran. Hidup bersih adalah bagian dari kehidupan nyata yang menjamin kita jauh dari penyakit,” tambahnya.
Menurutnya, lingkungan yang bersih tidak hanya menciptakan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap kesehatan masyarakat. Ia pun menyebut bahwa slogan “Kompleks Bersih, Kota Bintuni Bersih, Masyarakat Bintuni Sehat” harus terus digaungkan dan diwujudkan.
Dalam kesempatan itu, Alex Wersin juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Yohanis Manibuy dan Wakil Bupati Joko Lingkara atas kepemimpinan mereka di Teluk Bintuni. Ia berharap agar pasangan pemimpin ini bisa mendorong program-program lingkungan yang berdampak langsung ke masyarakat.
“Semoga di masa kepemimpinan Bapak Yohanis dan Bapak Joko, kita bisa wujudkan Bintuni Nol Sampah. Kota ini harus jadi contoh bagi kabupaten-kabupaten lain di Papua Barat,” ucapnya penuh semangat.
Dukungan masyarakat terhadap kegiatan ini pun terlihat antusias. Warga ikut serta membawa peralatan kerja seperti sapu, parang, dan cangkul untuk membersihkan semak, saluran air, serta sampah rumah tangga yang tercecer di sekitar kompleks.
Kegiatan pembersihan ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, sekaligus memperkuat semangat gotong royong yang kini semakin jarang ditemui.
“Ini jadi momen kita saling kenal, saling bantu, dan kerja sama demi lingkungan kita bersama,” kata salah satu warga.
Dengan dimulainya kembali gerakan padat karya ini, diharapkan budaya bersih dan sehat dapat terus tumbuh di tengah masyarakat Teluk Bintuni. “Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi?” tutup Alex Wersin.
(Roberto Yassie)