Masyarakat Kwowok Tolak Kontraktor Lokal, Desak Pembangunan Jalan oleh PT Resmi

Jerat Fakta | Sorong, Papua Barat Daya – Masyarakat Kampung Kwowok, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana penggunaan kontraktor lokal dalam pembangunan ruas jalan dari Manggroholo menuju Kampung Kwowok. Aspirasi tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan penting yang digelar di Kampung Manggroholo pada Kamis (10/7/2025).

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan masyarakat Kampung Kwowok, Kepala Kampung Kwowok Samuel Kolin, S.Sos, Ketua Umum Perkumpulan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kwowok Fredrik Sreklefat, serta Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sorong Selatan dan Anggota DPRD Sorong Selatan Dapil 4 Amos Kaliele.

Masyarakat secara tegas menolak rencana penunjukan kontraktor lokal karena dinilai tidak memiliki kapasitas dan peralatan yang memadai untuk menangani proyek jalan tersebut. Mereka khawatir hasil pekerjaan jalan nantinya tidak memenuhi standar mutu yang layak dan justru akan merugikan masyarakat pengguna jalan.

“Kami tidak ingin jalan masuk ke Kampung Kwowok dikerjakan asal-asalan. Kalau kontraktor lokal yang tangani, biasanya mutu jalan tidak bagus, cepat rusak, dan membuang anggaran negara,” ujar salah satu tokoh masyarakat kepada media Jerat Fakta melalui pesan WhatsApp.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan, melalui Dinas PUPR, dapat menunjuk perusahaan resmi (PT) yang memiliki kelengkapan alat berat dan tenaga kerja profesional guna menjamin kualitas infrastruktur yang dibangun.

Kepala Distrik Saifi, Penihas Srefle, dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa dirinya bersama anggota DPRD akan menampung dan menyampaikan aspirasi ini kepada Bupati Sorong Selatan serta instansi teknis terkait dalam waktu dekat.

Anggota DPRD Kabupaten Sorong Selatan Dapil 4, Amos Kaliele, juga memastikan bahwa seluruh masukan dan permintaan masyarakat akan ditindaklanjuti melalui jalur resmi. “Kami akan kawal aspirasi ini sampai ke tingkat pembahasan anggaran dan eksekusi di lapangan,” ucap Amos.

Ketua Pemuda Kwowok, Fredrik Sreklefat, menambahkan bahwa aspirasi ini merupakan suara bulat masyarakat yang sudah lama merindukan akses jalan yang layak dan aman menuju kampung mereka. “Kami ingin pembangunan yang benar, bukan proyek asal jadi yang hanya menguntungkan oknum tertentu,” tegasnya.

Masyarakat mengancam akan melakukan aksi penolakan jika pemerintah tetap memaksakan penggunaan kontraktor lokal. Mereka menginginkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembangunan infrastruktur di wilayah mereka.

Dengan tegas, masyarakat Kampung Kwowok menyampaikan bahwa mereka siap mendukung penuh proses pembangunan, asalkan dilakukan oleh pihak yang kompeten dan profesional, demi menjamin masa depan kampung dan kesejahteraan warga.

(Marten Sreklefat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *