Jerat Fakta| Puncak Jaya, Papua Tengah – Maraknya aktivitas judi jenis Toto Gelap (Togel) di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, menuai sorotan tajam dari masyarakat dan pegiat hukum. Pasalnya, aktivitas ilegal ini disebut-sebut sudah berlangsung lama tanpa adanya penindakan tegas dari aparat penegak hukum setempat.
Permainan haram yang dilarang oleh hukum ini disebut dikelola oleh seorang bandar bernama Zul alias Daeng Mangun, dengan dibantu kaki tangannya yang dikenal dengan nama Sultan alias Tutang. Keduanya disebut leluasa menjalankan bisnis gelap mereka di tengah situasi keamanan daerah yang masih sensitif.
Kabupaten Puncak Jaya sendiri dikenal sebagai wilayah dengan tingkat konflik sosial yang tinggi. Ironisnya, dalam kondisi demikian, praktek judi togel justru berkembang bebas tanpa hambatan dari pihak kepolisian, khususnya Polres Puncak Jaya.
Menanggapi situasi ini, Juru Bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, SH, secara tegas mengkritik kinerja Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan. Ia mempertanyakan komitmen aparat dalam memberantas penyakit masyarakat seperti perjudian.
“Kinerja Kapolres harus dipertanyakan. Kenapa judi togel tidak bisa ditindak tegas? Ini jelas-jelas penyakit sosial yang merusak. Jangan sampai masyarakat menilai Kapolres sudah bermain mata dengan para bandar,” ujar Warinussy kepada awak media, Sabtu (12/07/2025).
Warinussy, yang juga Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari, meminta Kapolda Papua untuk segera mengambil langkah tegas dengan memerintahkan penangkapan terhadap para pelaku perjudian tersebut. “Tangkap bandar bernama Zul alias Daeng Mangun dan anak buahnya. Berikan efek jera. Jika perlu, bawa mereka sampai ke meja hijau,” tegasnya.
Ia menilai pembiaran terhadap aktivitas togel ini bukan hanya mencoreng citra Polri, tetapi juga bisa memicu kecurigaan publik bahwa ada praktik pembiaran atau perlindungan terselubung. “Jangan sampai rakyat merasa aparat berpihak pada para pelaku kejahatan,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, judi togel merupakan bentuk perjudian yang dilarang dalam hukum pidana Indonesia. Praktik ini tidak hanya merugikan ekonomi masyarakat kecil, tapi juga menciptakan kecanduan dan gangguan sosial dalam jangka panjang.
Pihak-pihak yang terlibat dalam operasi togel ini pun disebut telah menyebarkan jaringan pengecer hingga ke kampung-kampung di beberapa distrik. Uang hasil penjualan nomor togel disebut mengalir setiap hari tanpa tersentuh oleh penegakan hukum.
“Sudah banyak laporan dari masyarakat, tapi tidak ada tindakan. Ini bisa dianggap pembiaran sistemik jika dibiarkan terus,” tambah Warinussy. Ia mengingatkan bahwa tindakan tegas akan mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap institusi kepolisian di daerah konflik seperti Puncak Jaya.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan memberikan jawaban singkat. Ia menyebut akan melakukan pengecekan di lapangan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
“Ok dicek dulu di lapangan. Nanti diinformasikan. Terima kasih atas infonya,” ujar Kapolres dalam pesan singkat yang diterima redaksi.
Jawaban ini memicu reaksi lanjutan dari aktivis dan tokoh masyarakat yang menilai respons tersebut tidak mencerminkan urgensi atas kondisi yang sudah meresahkan.
“Ini bukan persoalan baru. Sudah lama berlangsung. Masyarakat butuh tindakan, bukan hanya ‘cek dulu’,” tegas seorang tokoh adat setempat yang enggan disebut namanya.
Kasus maraknya judi togel ini menjadi potret lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di daerah-daerah yang rawan konflik. Banyak pihak kini menanti sikap tegas dari Kapolda Papua sebagai pimpinan tertinggi di wilayah hukum tersebut. (*)