Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Cendekiawan Awam Katolik Papua (Icakap) resmi terbentuk di Provinsi Papua Barat. Musyawarah pembentukan berlangsung di Aula Pastoran Paroki Agustinus Sanggeng, Manokwari, Jumat (16/8/2025), dan dihadiri puluhan anggota Icakap.
Karateker DPD Icakap Papua Barat, Yanuaris Kery Meak, menjelaskan bahwa Icakap lahir seiring pemberlakuan Otonomi Khusus (Otsus) Papua pada tahun 2001. Wadah ini digagas oleh para cendekiawan Katolik Papua di Jayapura untuk menghimpun umat Katolik dalam mengawal jalannya Otsus.
“Seiring pemekaran wilayah di Tanah Papua, Icakap secara struktural memperluas kepengurusan hingga ke provinsi baru. Kini, kami mendapat mandat dari DPP sebagai karateker untuk membentuk Icakap di Papua Barat,” jelas Yanuaris melalui pesan WhatsApp kepada Jerat Fakta. Sabtu, (16/08/2025).
Dalam musyawarah tersebut, struktur kepengurusan DPD Icakap Papua Barat berhasil dibentuk. Hasil sidang akan segera dilaporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk kemudian diterbitkan surat keputusan serta dijadwalkan pelantikan dan pengukuhan pengurus secara resmi.
Menurut Yanuaris, langkah awal pengurus baru adalah melakukan konsolidasi di tingkat paroki dan keuskupan. Selain itu, pengurus juga bersiap untuk melibatkan umat Katolik Papua Barat dalam agenda besar Triduum III Awam Katolik se-Tanah Papua yang akan berlangsung di Asmat pada 26–29 Agustus 2025 mendatang.
Pertemuan akbar tersebut akan membahas dua isu utama, yakni pendidikan dan ekonomi. Agenda ini akan menghadirkan partisipasi umat awam, pastor, suster, dan diakon dari seluruh tanah Papua, termasuk dari Keuskupan Manokwari-Sorong.
Dengan terbentuknya DPD Icakap Papua Barat, organisasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak partisipasi awam Katolik dalam pembangunan, sekaligus menjadi wadah strategis untuk mengawal implementasi Otonomi Khusus di Bumi Cenderawasih.
(Marten Srekrefat)