Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat – Suasana penuh kebanggaan mewarnai Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari, Jumat (15/8/2025). Dua wisudawan asal Sorong Selatan, Anita F. Srer, A.Md.P dan Yudelvis Saminya, A.Md.P, yang baru saja diwisuda di Universitas Papua (UNIPA) pada 13 Agustus lalu, menyampaikan pesan inspiratif kepada para junior mereka.
Dalam kesempatan itu, kedua wisudawan menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kerja keras bagi mahasiswa Sorong Selatan yang sedang menempuh pendidikan di Manokwari. Menurut mereka, setiap mahasiswa memiliki latar belakang keluarga yang berbeda—ada yang berasal dari keluarga petani, nelayan, maupun pegawai—namun hal itu tidak boleh menjadi penghalang untuk terus berjuang demi masa depan.
“Kita semua datang dari tempat yang sama dengan latar belakang berbeda. Tetapi di mata Tuhan, kita semua sama. Siapapun, entah anak pegawai atau anak petani, Tuhan Yesus tetap mengasihi kita,” ujar Anita saat ditemui media Jerat Fakta di Asrama Sorong Selatan, Manokwari. Sabtu, (16/08/2025).
Selain itu, mereka juga berpesan agar mahasiswa yang tinggal di asrama maupun di luar asrama tetap menjunjung tinggi nilai saling menghargai antara senior dan junior. Mereka mengingatkan agar pengurus asrama serta ikatan mahasiswa asal Sorong Selatan mampu mengakomodasi kebutuhan dan menjaga keteraturan di dalam lingkungan asrama.
“Hal yang penting adalah kita terus berdoa dan bekerja keras untuk masa depan kita. Tuhan pasti sediakan berkat bagi kita dan juga bagi orang tua kita,” tambah Yudelvis dengan penuh keyakinan.
Keduanya juga menegaskan bahwa di dalam asrama tidak boleh ada perbedaan antar mahasiswa berdasarkan asal kampung maupun distrik. Semua yang menempuh pendidikan di Manokwari, khususnya di Asrama Sorong Selatan, adalah satu keluarga besar.
Menutup pesannya, para wisudawan mengajak mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari untuk selalu menjaga kerukunan, persatuan, dan solidaritas. “Kita harus tetap aman, solid, dan kompak. Mari berdoa dan bekerja keras untuk masa depan kita semua,” pungkas Anita dan Yudelvis.
(Marten Srekrefat)