GMNI UMPB Manokwari Gelar Pemilihan Ketua Baru, Bung Yance Asko Terpilih Pimpin Komisariat

Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Universitas Muhammadiyah Papua Barat (UMPB) resmi menggelar pemilihan ketua baru pada Jumat (19/09/2025).

Dalam forum tersebut, Bung Yance Asko terpilih sebagai Ketua Komisariat GMNI UMPB, menggantikan Bung Wetinus Kobak yang sebelumnya menjabat selama kurang lebih satu tahun satu bulan.

Dalam sambutannya, Bung Yance menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh kader dan anggota GMNI.

Ia menegaskan bahwa kepemimpinannya membutuhkan dukungan, persatuan, dan kesatuan agar roda organisasi dapat berjalan sesuai mekanisme yang diatur dalam AD/ART organisasi.

“Ini adalah pengalaman pertama saya terpilih. Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh bung dan sarinah semua. Saya berharap kebersamaan tetap terjaga sehingga GMNI UMPB dapat terus maju,” ungkap Yance.

Sementara itu, Ketua demisioner, Bung Wetinus Kobak, menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh kader selama masa kepemimpinannya.

Ia juga memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam menjalankan roda organisasi, sembari berharap kepengurusan baru dapat lebih baik ke depannya.

“Selama saya memimpin kurang lebih satu tahun satu bulan, mungkin ada kekurangan. Saya memohon maaf dan berharap kepengurusan baru bisa menjaga marwah organisasi berdasarkan ideologi marhaenisme: sosio ketuhanan, sosio demokrasi, dan sosio nasionalisme,” ujar Wetinus.

Ketua Cabang GMNI Manokwari turut memberikan pesan khusus bagi pengurus baru. Ia menekankan bahwa GMNI merupakan wadah lahirnya pemimpin besar melalui mekanisme organisasi.

Setiap pemimpin yang dipercaya harus menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, serta menyelesaikan perbedaan dengan cara intelektual.

“Pendidikan itu ada tiga, yaitu formal, informal, dan nonformal. Kampus memberikan pendidikan formal, organisasi memberikan pendidikan informal, dan keluarga memberikan pendidikan nonformal. Ketiganya harus seimbang agar generasi muda Papua siap bersaing di dunia pendidikan maupun kepemimpinan,” tegas Ketua Cabang.

(Udir Saiba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *