Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat – Sanggar Seni Bolwyon Kampung Kwowok turut ambil bagian dalam kegiatan Forest Defender Camp (FDC) yang diselenggarakan di Kampung Sira. Sebelum tampil, para penari dan pemusik tradisional dari sanggar ini mengadakan sesi foto bersama di Kampung Kwowok pada Selasa (22/9/2025) sekitar pukul 06.50 WIT, sebagai simbol rajutan semangat kebersamaan.
Ketua Umum Sanggar Seni Bolwyon, Bartolomeus Yajan, menekankan pentingnya menjaga semangat gotong royong di antara para anggota sanggar. Menurutnya, setiap penampilan bukan hanya soal hiburan, tetapi juga tanggung jawab budaya untuk menampilkan yang terbaik kepada semua pihak yang hadir di FDC.
“Kita harus tampil beda dan memberikan yang terbaik. Semangat gotong royong adalah kekuatan kita, dan itu yang ingin kita tunjukkan melalui tarian dan musik tradisional ini,” ujar Bartolomeus.
Ia menambahkan bahwa keikutsertaan sanggar dalam kegiatan FDC bukan sekadar untuk memeriahkan acara, melainkan juga menjadi wujud komitmen dalam menjaga serta mewariskan budaya lokal Papua. Generasi muda Kampung Kwowok, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan warisan leluhur tanpa henti.
“Kami ingin memastikan budaya ini tidak punah. Sebagai generasi muda, tugas kami adalah menjaga dan meneruskan warisan dari nenek moyang hingga ke masa depan,” lanjutnya.
Sanggar Bolwyon berharap tarian dan musik yang mereka tampilkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua lainnya. Melalui semangat gotong royong dan kebersamaan, budaya lokal diharapkan tetap hidup dan menjadi identitas yang membanggakan.
Seluruh pengurus dan koordinator Sanggar Seni Bolwyon juga menegaskan komitmen mereka untuk terus solid menjaga persatuan tim. Mereka ingin menampilkan yang terbaik tanpa menjatuhkan kelompok lain, demi menjaga harmoni dan kebersamaan dalam ruang budaya Papua.
(Marten Srekrefat)