Rp 21,6 Miliar Hak Atlet Papua Barat Tertunggak: Warinussy Siap Kawal Hukum

Jerat Fakta | Manokwari – Malam ini, Penatua Advokat Yan Christian Warinussy, SH, ditemui sejumlah atlet dan ofisial dari berbagai cabang olahraga yang pernah mengharumkan nama Provinsi Papua Barat pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua.

Pertemuan tersebut menghadirkan para atlet dari 15 cabang olahraga, di antaranya Kempo, Tinju, Judo, Sepatu Roda, Layar, Balap Motor, Tenis Lapangan, Menembak, Catur, Terjun Payung, Selam, Softball, Dayung, Muaythai, dan Biliar. Mereka semua adalah pahlawan olahraga yang berhasil menyumbangkan medali emas, perak, maupun perunggu.

Namun, di balik kebanggaan itu, tersimpan kekecewaan mendalam. Hingga saat ini, janji Gubernur Papua Barat saat itu, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, untuk memberikan bonus kepada atlet berprestasi belum sepenuhnya terealisasi.

Menurut keterangan para atlet, hak mereka masih tertunggak sekitar 58 persen atau senilai Rp21,6 miliar. Angka itu adalah sisa dari total bonus yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Sementara itu, Pemprov baru menyalurkan pembayaran tahap pertama senilai Rp15,6 miliar atau setara 42 persen dari keseluruhan hak yang seharusnya diterima atlet. Kondisi ini membuat para atlet merasa dirugikan, baik secara fisik, psikis, maupun ekonomi.

“Padahal kami sudah menunaikan kewajiban, berjuang demi nama baik Papua Barat di ajang nasional. Tapi hak kami yang merupakan hak asasi manusia justru diabaikan,” ujar salah satu atlet yang enggan disebut namanya. Kamis, (02/10/2025).

Lebih memprihatinkan lagi, muncul dugaan adanya oknum pejabat pada instansi teknis olahraga yang terlibat dalam penggelapan dana bonus atlet. Hal ini menambah panjang daftar kekecewaan para pahlawan olahraga Papua Barat tersebut.

Yan Christian Warinussy menegaskan, dirinya akan mengawal persoalan ini hingga tuntas. Sebagai advokat sekaligus pembela hak asasi manusia, ia menyatakan siap mendampingi para atlet dan ofisial yang hak-haknya terabaikan.

“Ini bukan hanya soal uang, tapi soal keadilan dan penghormatan terhadap prestasi anak-anak bangsa yang sudah berkorban demi daerahnya,” tegas Warinussy.

Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan mengusut dugaan penggelapan dana yang seharusnya diperuntukkan bagi atlet dan ofisial. Menurutnya, indikasi pelanggaran hukum dalam kasus ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Di sisi lain, para atlet berharap pemerintah segera memenuhi janji mereka. Pasalnya, sebagian besar atlet kini menghadapi kesulitan ekonomi akibat belum menerima hak secara penuh.

“Kalau janji ini tidak ditepati, bagaimana mungkin generasi muda Papua Barat akan termotivasi untuk berprestasi di bidang olahraga?” ungkap seorang ofisial menutup pertemuan malam itu.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *