Jerat Fakta |Manokwari, Papua Barat – MANOKWARI— Dua pemuda asal Papua Barat, Matius Pilamo Siep dan Sahara Fitriana Salim, berhasil lolos seleksi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) tingkat nasional tahun 2025.
Ujarnya Melalui Pesan Whansapp Kepada media jerat Fakta Di Manokwari Kamis Malam (02/10/2025)
Keduanya akan mewakili Provinsi Papua Barat dalam program bergengsi yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).
Kelulusan Matius dan Sahara diumumkan melalui Surat Keputusan (SK) Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI dengan nomor: DP.00/9.22.1/D-1.3/IX/2025.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, setiap provinsi mengirimkan dua perwakilan satu putra dan satu putri untuk mengikuti program ini.
Sementara itu, penempatan peserta dibagi ke dalam dua zona, yakni Kalimantan Tengah dan Zona Bali.
Seksi Infrastruktur dan Kewirausahaan Pemuda, Dispora Papua Barat, Mena Nikanor Demianus, menjelaskan bahwa pada awalnya terdapat tujuh peserta yang lolos seleksi di tingkat provinsi.
Seluruh berkas ketujuh peserta kemudian dikirim ke Kemenpora RI untuk diseleksi lebih lanjut di tingkat nasional.
“Setelah melalui tahapan seleksi nasional yang dilaksanakan oleh Kemenpora, Matius dan Sahara dinyatakan lolos dan terpilih mewakili Papua Barat dalam program PPAP 2025,” ujarnya.
Mena menambahkan bahwa kedua peserta tersebut memang layak untuk mewakili Papua Barat.
Hal ini didasarkan pada hasil seleksi di tingkat provinsi, di mana keduanya memperoleh nilai tertinggi dan memenuhi seluruh persyaratan administrasi maupun substansi yang ditentukan.
Ia berharap, dengan kapasitas sebagai mahasiswa yang aktif dalam komunitas dan organisasi, Matius dan Sahara dapat menunjukkan kemampuan intelektual dan karakter kepemudaan yang unggul selama masa penempatan di daerah tujuan.
“Kami berharap mereka bisa mengharumkan nama Papua Barat di kancah nasional dan menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” harap Mena.
Namun, Mena juga mengungkapkan adanya kendala dalam hal fasilitas dan pembinaan bagi kedua peserta tersebut.
Menurutnya, hingga saat ini Dispora Papua Barat belum dapat memberikan perlengkapan simbolik seperti selempang bertuliskan Duta Pemuda Provinsi Papua Barat maupun suvenir khas daerah yang seharusnya dibawa sebagai cinderamata bagi provinsi tujuan.
“Kami sebenarnya sudah mengajukan proposal sejak tanggal 17 April 2025 dan sudah mendapatkan disposisi dari Bapak Gubernur. Tapi hingga kini belum ada penyaluran dana,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak Dispora Papua Barat tetap memberikan dukungan penuh kepada kedua peserta agar bisa menjalankan amanah sebagai duta pemuda dengan sebaik-baiknya.
(Marten Srekrefat)