Jerat Fakta |Manokwari, Papua Barat — Kegiatan berlangsung pada Kamis (02/10/2025) di Asrama Intan Jaya, Jalan Manugal Besar Amban, Manokwari, dihadiri ketua IMPT, perwakilan empat kerukunan, serta sejumlah mahasiswa.
Koordinator lapangan, Melianus Sondegau, menjelaskan bahwa penolakan terhadap PT Blok Wabu bukanlah hal baru. Mahasiswa dan masyarakat Intan Jaya telah dua kali menggelar aksi demonstrasi, yakni pada 18 Januari 2024 dan 17 Juli 2025. Aspirasi mereka ditindaklanjuti dengan pembentukan tim advokasi yang kini sedang melakukan audiensi di Kementerian ESDM Jakarta bersama pemerintah daerah.
“Kami mahasiswa Intan Jaya di Manokwari mendukung penuh audiensi tersebut. Kami menolak dengan tegas kehadiran PT Blok Wabu di tanah leluhur kami. Intan Jaya bukan tanah kosong, melainkan warisan leluhur yang menjadi sumber hidup manusia, hewan, hutan, dan seluruh ciptaan di dalamnya,” tegas Melianus.
Ketua IMPT, Yutem Zam, menambahkan bahwa kehadiran investasi tambang justru memperburuk situasi keamanan di Intan Jaya karena dibarengi pendekatan militer yang menimbulkan korban jiwa. “Investasi yang masuk dengan cara brutal dan militeristik tidak membawa kesejahteraan, melainkan penderitaan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam konferensi pers tersebut, para mahasiswa dan masyarakat menekankan delapan poin sikap:
Blok Wabu adalah sumber kehidupan masyarakat adat.
Blok Wabu harus dilindungi sebagai bagian penting ekosistem Papua dan paru-paru dunia.
Blok Wabu selama ini telah menjadi sumber kemakmuran rakyat, bukan sekadar emas.
Eksploitasi berpotensi melanggar HAM dan memicu pengungsian massal.
Mahasiswa Intan Jaya dari 17 kota studi bersama mahasiswa Meepago menolak eksploitasi Blok Wabu.
Penolakan lahir dari aspirasi murni rakyat sipil Intan Jaya dan Papua Tengah.
Mahasiswa mendukung audiensi yang sedang berlangsung di Jakarta.
Mendesak pencabutan izin penambangan PT Blok Wabu.
“Blok Wabu bukan hanya emas. Blok Wabu adalah hidup kami,” tegas korlap
Solidaritas mahasiswa dan rakyat Papua menutup konferensi pers dengan menyatakan sikap bulat menolak eksploitasi Blok Wabu demi keberlangsungan hidup masyarakat adat dan kelestarian lingkungan Papua
(Marten Srekrefat)