Masyarakat 29 Kampung di Distrik Hingk Sampaikan Aspirasi Pembangunan ke Pemerintah

Jerat Fakta | Pegaf, Papua Barat — 
Masyarakat dari 29 kampung di Distrik Hingk, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Provinsi Papua Barat, menyampaikan berbagai aspirasi kepada pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat terkait pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan ekonomi lokal. Aspirasi ini disampaikan secara tertulis oleh tokoh masyarakat Hendrik Ullo kepada Jerat Fakta saat ditemui di Lapangan Bola Simblemngei, Distrik Hingk, Sabtu siang (11/1/2025).

Dalam keterangannya, Hendrik menyampaikan bahwa masyarakat berharap pemerintah segera melengkapi kekurangan tiang listrik di delapan kampung ibu kota distrik, serta memperluas jaringan ke sejumlah wilayah lain seperti Cangoisi, Kwok I, Kwok II, Aryon, Pungung, Humeisi, Kwaiyehep, Haktiyeibou, Ikmabou, Kweiuti, dan Ntap. Warga menilai pemerataan akses listrik menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung aktivitas sosial dan ekonomi di pedalaman Pegaf.

Selain itu, warga juga meminta perhatian terhadap sejumlah program pembangunan lain, seperti pengaspalan dan pemasangan pagar di Lapangan Pesawat Perintis Misionaris Hingk, serta pembangunan jembatan di Kali Hingk I–II–III dan Kali Dimblic. Fasilitas tersebut dianggap vital untuk memperlancar mobilitas warga serta memperkuat konektivitas antarkampung.

Aspirasi lain yang disampaikan adalah permintaan peningkatan jalan dari Kampung Benidum tembus ke Kampung Srubehey hingga ibu kota Kabupaten Ullong, serta peningkatan jalan raya Hingk–Mokwam dan Hingk–Demaisi. Jalan-jalan ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan distrik dan menjadi jalur utama bagi masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian maupun kebutuhan logistik.

Selain infrastruktur transportasi, masyarakat juga menyoroti pentingnya penyediaan air bersih di delapan kampung ibu kota Distrik Hingk dan pembangunan rumah doman di setiap kampung. Warga menilai dua aspek ini merupakan kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam bidang pendidikan, warga berharap pemerintah membantu pembangunan asrama pelajar putra-putri untuk SMA Negeri 5 Hingk. Menurut mereka, banyak siswa dari kampung jauh yang kesulitan tempat tinggal saat menempuh pendidikan di Hingk. Selain itu, masyarakat juga meminta pengadaan tower telekomunikasi Telkomsel di tiga titik, yaitu Uncep, Cangoisi, dan Kwaihyep, guna mendukung komunikasi dan akses informasi di wilayah terpencil.

Masyarakat Distrik Hingk juga menginginkan pengembangan pertanian hortikultura seperti kol, kentang, wortel, kopi Arabika Pegaf, apel, dan terong Belanda. Menurut Hendrik Ullo, hal ini menunjukkan semangat warga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian lokal agar dapat bersaing di pasar regional.

Tak hanya itu, masyarakat juga berharap pemerintah dapat memberdayakan kontraktor lokal dan pengusaha kecil yang berada di wilayah Distrik Hingk. Mereka menilai, melibatkan pelaku ekonomi lokal dalam proyek pembangunan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sebagai penutup, warga Distrik Hingk meminta agar pemerintah turut memberdayakan kebudayaan dan keterampilan perempuan Arfak. “Perempuan Arfak sekarang sudah mahir membuat kue, menjahit, dan merajut. Kami harap ada pelatihan dan dukungan modal agar kemampuan ini bisa berkembang menjadi sumber ekonomi baru,” harap Hendrik Ullo mewakili aspirasi masyarakat 29 kampung di Distrik Hingk.

Penulis: Udir Saiba
Editor: Redaksi Jerat Fakta 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *