Semangat Kepemimpinan Mahasiswa Sorong Selatan Menggema di Asrama Manokwari

Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat — Malam puncak pembinaan Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari berlangsung penuh kehangatan dan kebersamaan, Sabtu (06/12/2025), bertempat di halaman Asrama Mahasiswa Sorong Selatan. Kegiatan tersebut ditandai dengan prosesi bakar api unggun yang melibatkan peserta, panitia, pengurus asrama, serta senior dan alumni sebagai simbol solidaritas dan kekeluargaan.

Ketua Panitia Pelaksana, Orgenes Wagarefe, menjelaskan bahwa pembinaan ini telah berjalan sejak akhir Oktober hingga awal Desember 2025.

Peserta awalnya berjumlah 21 orang. Mereka sangat antusias dan melalui proses panjang pembentukan karakter menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, baik bagi asrama, organisasi kedaerahan, maupun organisasi intra dan ekstra kampus,” ujarnya.

Orgenes menambahkan bahwa puncak kegiatan hari ini akan dilanjutkan dengan prosesi penutupan pada Minggu, termasuk penyerahan sertifikat pembinaan kepada seluruh peserta. “Ini adalah bentuk penghargaan atas komitmen mereka mengikuti seluruh tahapan pembinaan,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, panitia juga mengumumkan dua peserta terbaik: Septinus Sawen dan Klarida Mambruaru.

Sementara itu, Ketua Umum Asrama Mahasiswa Sorong Selatan, Sem Mnsen, menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan selama pelaksanaan kegiatan. Ia juga mengingatkan para peserta untuk menjaga asrama serta mendukung program pengurus dan ikatan mahasiswa.

Mari kita jaga rumah ini bersama dan sukseskan setiap program organisasi,” tegasnya.

Apresiasi mendalam diberikan kepada panitia yang telah bekerja keras sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Tahun ini, kegiatan pembinaan digabungkan dengan perayaan Natal Ikatan Mahasiswa Sorong Selatan, sehingga menambah nilai kebersamaan dalam satu rangkaian acara yang penuh kekeluargaan.

Ketua Ikatan Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari, Hendrik Wagarefe, turut menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan.

Mahasiswa Sorong Selatan memiliki semangat besar untuk belajar, tetapi masih menghadapi kendala fasilitas karena minimnya perhatian dari pemerintah daerah. Mahasiswa hari ini adalah aset dan pemimpin masa depan Sorong Selatan,” katanya.

Malam puncak ditutup dengan api unggun sebagai simbol budaya, kearifan lokal, dan solidaritas yang terus dijaga oleh mahasiswa Sorong Selatan di perantauan. Prosesi tersebut mempertegas ikatan komunitas dan menjadi pesan kuat bahwa mereka siap menjadi generasi yang membawa perubahan bagi daerah asal.

(Marten Srekrefat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *