Kegiatan Pembinaan Mahasiswa Sorsel Berakhir Sukses, Ditutup dengan Pesan Moral dari Pembina

Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat – Kegiatan pembinaan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan (Sorsel) di Manokwari secara resmi ditutup dengan penyerahan sertifikat kelulusan kepada seluruh peserta. Acara digelar pada Minggu (7/12/2025) di Pantai Abasi, Manokwari, dan dihadiri panitia, pengurus asrama, pembina serta mahasiswa Sorsel lainnya yang antusias mengikuti kegiatan hingga selesai.

Ketua panitia pelaksana, Orgenes Wagarefe, menyampaikan rasa syukur dan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pembinaan. “Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada semua panitia, pembina, orang tua, dan mahasiswa yang telah mendukung kegiatan ini dari awal sampai akhir,” ujarnya.

Orgenes juga menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum bersejarah bagi para peserta yang telah menyelesaikan proses pembinaan. “Hari ini kami panitia resmi dibubarkan oleh pengurus asrama dan ikatan. Sekaligus kami menyerahkan sertifikat kelulusan kepada semua peserta pembinaan,” jelasnya.

Ketua Asrama Mahasiswa Sorsel di Manokwari, Sem Mnsen, memberikan pesan tegas kepada para peserta yang kini resmi menjadi penghuni penuh asrama. “Sertifikat ini menandakan kalian punya hak, tapi bukan berarti hak untuk merusak. Saya melarang keras mabuk di asrama, melakukan anarkisme, atau membawa teman dari luar yang bisa merusak asrama,” tegasnya.

Sem Mnsen menambahkan bahwa setiap pelanggaran berat akan berkonsekuensi serius. “Kalau ada yang buat masalah besar, kami akan keluarkan dari asrama. Tugas kita semua adalah menjaga asrama ini bersama,” ujarnya mengingatkan.

Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Sorong Selatan (IMSS), Hendrik Wagarefe, menilai kegiatan pembinaan ini menjadi fondasi penting dalam pembentukan SDM unggul Sorsel ke depan. “Kami sedang menanam bibit-bibit unggulan untuk masa depan Sorong Selatan. Pembinaan ini adalah proses mempersiapkan pemimpin daerah sebelum mereka kembali turun lapangan,” katanya.

Hendrik juga menyampaikan pesan keras kepada pemerintah daerah. “Saya meminta dengan tegas kepada Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan agar jangan tutup mata. Mahasiswa di Manokwari ini adalah aset pembangunan dan harus diperhatikan dengan baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana. “Panitia tahun ini luar biasa. Mereka mengatur kegiatan dari awal sampai akhir dengan sangat baik dan transparan. Bahkan LPJ sudah diserahkan dengan lengkap. Ini contoh baik untuk adik-adik yang nanti akan menjadi panitia,” ujarnya.

Pembina Asrama Mahasiswa Sorsel di Manokwari, Obeth Krimadi, juga menyampaikan rasa bangga terhadap mahasiswa yang terus aktif dalam kegiatan asrama. “Saya memberikan hormat kepada kalian semua. Sebagai orang tua di sini, saya melarang keras kalian melakukan hal-hal yang merusak masa depan,” tuturnya.

Obeth menutup kegiatan dengan pesan penuh kekeluargaan. “Tetap jaga kebersamaan, koordinasi, dan saling menghargai. Dengan ini, saya resmi menutup kegiatan pembinaan dan membubarkan panitia pelaksana. Mari terus berjuang demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

(Marten Srekrefat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *