Ribuan Masyarakat Menolak Hak Angket, Acara Deklarasi Damai Padati Kota Sorong

Jerat Fakta | Sorong, – Lisman Hasibuan sebagai Kordinator Gerakan Rakyat memimpin Deklarasi Damai mendukung Hasil Pemilu 2024 Jujur dan Adil serta Menolak Hak Angket Pemilu 2024 yang di wacanakan oleh pihak lawan Politik Pilpres.

Hari ini merupakan Gerakan Rakyat menghendaki Pasca Pemilu 2024, yang mana rakyat bergandeng tangan kembali, dimana kemarin jika ada perbedaan dan Pilihan beda dalam Pilpres 2024, semua bisa kembali ke situasi Normal bahwa kita samua bersaudara dan bisa kembali aktivitas seperti biasa kembali.

Adapun dalam agenda Kegiatan Deklarasi Damai Pemilu 2024 di Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya di awali Jalan Santai dan Senam Damai di Banjiri dengan berbagai door prize yang Telah di siapkan Panitia Kegiatan Gerakan Rakyat Sediakan semoga dengan rakyat Bersatu kembali kita Menatap masa depan yang lebih baik lagi Menuju Indonesia Maju Tutup.

Dari pantauan media ini usai jalan Santai Star dari Masjid Raya dan Finish di Taman Deo Sorong City, Koordinator Gerakan Rakyat, Lisman Hasibuan membacakan Deklarasi Damai yang diikuti oleh ribuan massa, yaitu, 1. Kami Rakyat Provinsi Papua Barat Daya mendukung hasil Pemilu 2024 yang jujur dan adil. 2. Kami Rakyat Provinsi Papua Barat Daya menolak Hak Angket Pemilu 2024. Kami Rakyat Provinsi Papua Barat Daya bersama-sama TNI-Polri menjaga Kamtibmas demi terciptanya rasa aman dan damai pasca Pemilu 2024.

Saat ditemui awak media Kamis (29/2) pagi ditempat acara Deklarasi Damai, Ketua Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Foppera) Papua Barat Daya, Amus Yanto Idjie, yang di dampingi tokoh perempuan Arni dan tokoh pemuda Hasan Sukametan, mengatakan bahwa yang pertama adalah Pemilu telah dilaksanakan aman dan damai. Dan yang berikutnya adalah Hasil Pemilu telah diketahui oleh masyarakat seluruh Indonesia bahwa kepemimpinan secara Nasional telah terpilih.

” isu-isu Hak Angket ini adalah isu-isu elit politik, tapi rakyat Provinsi Papua Barat Daya butuh perubahan, butuh makan, butuh pendidikan, butuh kesehatan dan butuh pemerataan pembangunan di pelbagai aspek kehidupan insfratruktur dan kami butuh keadilan serta kesejahteraan sosial di tanah Papua, ” tegas Yanto Idjie.

Yanto Idjie menambahkan pihaknya bersama masyarakat mendukung penuh hasil Pemilu 2024 yang baru selesai dilaksanakan dan menolak Hak Angket, sebab Presiden terpilih adalah pilihan 260 juta lebih masyarakat Indonesia yang dipilih pada Pesta Demokrasi Pemilu 2024. Dan yang terakhir saya mau katakan bahwa Indonesia belum kiamat, dan belum bubar, masih ada Pemilu tahun 2029, jadi yang tidak beruntung pada Pemilu kali ini, itu artinya bahwa kesuksesan yang tertunda. Belajarlah dari pemimpin hari ini, beberapa kali kalah tetapi beliau menerima hasil Pemilu sehingga kesusksesan beliau hari ini adalah kehendak Tuhan dan dikehendaki rakyat. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *