Penemuan Mayat di Sungai Wariori, Warinussy Desak Kapolresta Manokwari Melakukan Penyelidikan

Oplus_131072

Jerat | FaktaManokwari | Penemuan mayat yang hanyut di sungai Wariori memerlukan pemeriksaan forensik yang cermat oleh polisi. Pemeriksaan forensik diperlukan untuk menentukan penyebab kematian, mengumpulkan bukti yang relevan, dan mengidentifikasi korban. Ini adalah langkah penting dalam penyelidikan kepolisian untuk memastikan keadilan dan memahami apa yang terjadi.

Hal ini disampaikan Yan Christian Warinusay dan juga sebagai kuasa hukum dari 7 kepala Suku di area tambang.

“Sebagai Kuasa Hukum dari 7 (tujuh) orang Kepala Suku di Area tambang emas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Wariori, Kecamatan Masni, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, saya menyampaikan bahwa telah ditemukan jenasah seseorang di tepi kali Wariori pada hari Jum’at, (04/05/2024), ” katanya m

Jenasah dalam posisi tertelungkup diatas setumpuk kayu dan sampah dalam keadaan tanpa busana (telanjang bulat). Secara visual terlihat jenasah tersebut berjenis kelamin laki-laki.

“Sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Manokwari, saya mendorong Kapolresta Manokwari Kombes Polisi RB.Sumangunsong dan jajarannya untuk dapat melakukan penyelidikan atas kasus penemuan mayat/jenasah tersebut secara hukum, ” ujarnya.

Segenap metode kriminal forensik dapat dipergunakan dalam menguak tabir di balik penemuan mayat yang belum diketahui identitasnya tersebut.

“Berdasarkan informasi awal dari para klien kami bahwa yang bersangkutan rupanya sudah dicari keberadaan nya selama seminggu terakhir, karena diperkirakan hanyut terbawa arus Kali Wariori, ” ungkapnya.

Dia juga menyerahkan semua ini kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.

“Mengenai kondisi jenasah tersebut, kami mempercayakan sepenuhnya kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dari Polresta Manokwari, ” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *