Gambar Ilustrasi KIP
Bangka Barat, JeratFakta.com,-
Diduga ada main mata antara Kades Ketap dan Panitia Pembagian CSR KIP Mitra PT Timah. Sabtu, 03/06/2023
Hal ini setelah team media mendapatkan laporan dari warga masyarakat desa ketap kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat
Memang benar bg (Red-media) ada rencana pembagian dana CSR kepada masyarakat desa Ketap senilai Rp.90.000/orang dengan jumlah total warga penerima dana kompensasi sekitar 600 Orang. Terang SY
Warga masyarakat ini pun merasa janggal dan diduga ada kecurangan yang dilakukan oleh kelompok panitia dan kades Ketap
Mereka tidak transparan, tidak melaporkan secara terbuka kepada masyarakat berapa jumlah tonase biji Timah yang sudah berhasil bongkar dan disetorkan kepada PT Timah Dalam 3x Pembongkaran hasil dari Produksi di Perairan Desa Ketap.
kami menilai sekurangnya sudah mencapai 50 Ton bahkan bisa lebih total tonase biji timah yang di setorkan ke PT Timah dalam 3x Bongkar Hasil Produksi KIP.
Pada saat Rapat di Balai desa baru-baru ini, memang disampaikan pembagiannya adalah Rp.3000/Kg hasil Produksi KIP untuk CSR, dimana dalam pembagiannya Rp.2000/Kg untuk masyatakat dan Rp. 1000/Kg untuk Perangkat desa Ketap, harusnya jika berkaca dari Rp.2000/kg dikalikan jumlah tonase maka seharunya bukan Rp.90.000 yang warga masyarakat terima, tetapi lebih dari itu. lanjut SY
Hal inipun diamini oleh AM warga masyarakat lainnya yang merasa bahwa kegiatan ini hanya dimanfaatkan oleh kades dan panita buatannya untuk memperkaya diri sendiri.
Sebelum Masuk Operasi, KIP sudah diminta Rp.25juta/KIP di kalikan 6 KIP sudah mencapai Rp.150 Juta, kemana uang itu.
Pembagian juga dirasa tidak wajar, kami masyarakat yang jumlahnya 600an org mendapat pembagian Rp2000/kg, sedangkan unsur desa yang hanya beberapa org, anggap saja 30 orang mendapat Rp.1000/kg. dimana letak adil buat kami sebagai masyarakat, belum lagi potongan 10% untuk panitia itu sudah luar biasa sekali unsur kong kalikongnya. Ujar AM
Warga masyarakat ini pun menduga ada konspirasi Jahat yang dilakukan oleh Kades Ketap dan Panitia.
Kami menduga ada main mata dan konspirasi antara kades ketap maupun Panitia dengan sengaja menutup dan tidak membetitahukan jumlah tonase Biji Timah yang sudah bongkar dan disetorkan ke PT Timah dalam 3x Pembongkaran ini, selain itu kami juga merasa keberadaan KIP sudah sangat dekat sekali dengan Bibir Pantai, karena sekarang ini sudah berada di jarak 100-300 M dari bibir Pantai, itu diduga karena persetujuan Waskip dan Kades. itu sangat menggangu sekali, selain bising juga mengaggu aktivitas para nelayan. Ujar AM
Demi keberimbangan berita, team media pun melakukan konfirmasi kepada Kades Ketap dan juga Panitia terkait jumlah tonase biji Timah yang sudah bongkar dan disetor Ke PT Timah dalam 3x Bongkar, namun sayang sampai berita tayang team media belum berhasil mendapat konfirmasi resmi dari ketiganya
Masyarakat berharap Pemanfaatan exploitasi kekayaan alam Desa ketap bisa dirasakan untuk orang banyak, bukan hanya segelintir org maupun kelompoknya.
(Red)