Jerat Fakta | Manokwari – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melalui Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, SIK, MTCP, untuk segera memutasikan Kapolres Manokwari, Kombes Pol. RB. Simangunsong.
Desakan ini disampaikan terkait perilaku Kapolres yang dinilai arogan dan tidak sesuai dengan etika seorang perwira polisi saat menghadapi aksi damai di Jalan Yos Sudarso, Kamis (17/10). Kemarin.
Menurut Warinussy, Kombes Simangunsong menunjukkan sikap angkuh dan terkesan seperti preman saat berhadapan dengan massa, berbeda dengan sikap Kapolres sebelumnya, AKBP Gultom, yang lebih tenang dan menghormati aspirasi masyarakat.
“Saya melihat jelas dari jarak dekat ketika ipar saya, Penatua Yance Kambu, menyampaikan aspirasi. Kombes Simangunsong justru sibuk mencari-cari siapa yang mengumpat atau meneriakinya, menunjukkan sikap yang jauh dari seorang perwira pengayom,” ungkap Warinussy. Sabtu, (19/10/2024).
Ia menambahkan bahwa Kombes Simangunsong tidak memiliki kepekaan sosial dan gagal menangani konflik dengan pendekatan yang dialogis. Warinussy juga menilai Simangunsong hanya fokus pada pencitraan diri di media sosial tanpa menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.
“Manokwari membutuhkan Kapolres yang mampu melakukan pendekatan sosial dan melahirkan simpati dari seluruh lapisan masyarakat serta anggota Polresta sendiri,” tegasnya.
Sebagai bagian dari tuntutannya, Warinussy mengusulkan agar jabatan Kapolres Manokwari diberikan kepada perwira asli Papua sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Ia yakin ada beberapa perwira Papua asli berpangkat Komisaris Besar Polisi yang layak dipertimbangkan oleh Kapolda Papua Barat untuk mengisi posisi tersebut.
Tuntutan ini diharapkan dapat mengubah dinamika kepemimpinan di Polresta Manokwari agar lebih mendekatkan diri pada masyarakat dan menjunjung tinggi etika kepolisian yang dialogis dan humanis.
(Udir Saiba)