Pangkalpinang – Calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, menyoroti potensi karbon aktif sebagai produk yang tidak hanya bermanfaat di sektor industri, tetapi juga mampu membuka peluang ekonomi baru bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Babel. Hal ini diungkapkan Erzaldi pada Selasa, 5 November 2024, sebagai bagian dari rencananya untuk mendorong pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal.
Erzaldi menjelaskan bahwa bahan baku untuk membuat karbon aktif mudah ditemukan di Babel. Namun, ia menekankan pentingnya dukungan teknologi modern dalam proses produksinya agar kualitas produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar industri.
“Bahan-bahan untuk menghasilkan karbon aktif sebenarnya banyak tersedia, namun harus didukung oleh teknologi yang mumpuni. Dengan begitu, produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang dapat bersaing di pasar,” kata Erzaldi.
Sebagai informasi, karbon aktif memiliki kemampuan menyerap zat-zat atau mineral yang mencemari air. Dalam proses filtrasi air, karbon aktif berfungsi sebagai penyerap bau, warna, klorin, dan mineral lain yang dapat meningkatkan kualitas rasa air.
Tidak hanya dalam bidang pengolahan air, karbon aktif juga memiliki peran penting di berbagai industri. Di industri gula, minuman beralkohol, kimia, dan farmasi, karbon aktif digunakan sebagai pemurni larutan. Selain itu, karbon aktif berfungsi sebagai penyerap gas beracun, penghilang bau, dan filter emisi uap bahan bakar dalam sektor otomotif, serta menjadi komponen utama dalam filter rokok.
Erzaldi menambahkan bahwa karbon aktif juga berperan sebagai adsorben yang mampu menyerap logam berat pada produk obat dan makanan, digunakan dalam industri minyak, budidaya udang, pemurnian gas, katalisator, serta proses pengolahan pupuk.
Jika terpilih kembali sebagai Gubernur Babel untuk periode 2024–2029, Erzaldi berencana menyediakan teknologi khusus untuk produksi karbon aktif. Langkah ini diharapkan dapat memudahkan UMKM di Babel untuk turut berpartisipasi dalam industri karbon aktif dan memanfaatkan peluang ekonomi dari sektor ini.
“Jika karbon aktif bisa diproduksi langsung oleh UMKM kita, maka akan menjadi salah satu cara untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” tutur Erzaldi.
(T-APPI)