Advokat dan Jubir JDP Desak Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Hilangnya Kasat Reskrim Teluk Bintuni

Jerat Fakta | Manokwari – Advokat sekaligus Pembela Hak Asasi Manusia (Human Rights Defender) serta Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, SH, mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk Tim Khusus guna menyelidiki hilangnya Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Teluk Bintuni, AKP Tommy Samuel Marbun.

Warinussy menyampaikan, menurut informasi yang diterima dari sumber terpercaya di Kampung Meyerga, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, AKP Marbun diduga tenggelam terbawa arus Kali Rawara pada Rabu (18/12).

“Peristiwa tersebut terjadi saat AKP Marbun memimpin pasukan gabungan Polres Teluk Bintuni, Brimob, dan TNI dalam sebuah operasi yang disebut “Operasi Senyap.”,”ujarnya.

Operasi dimulai pada Minggu (15/12) malam, sekitar pukul 22.00 WIT, dengan tujuan menangkap seorang terduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Marthen Aikingging. Pasukan yang berjumlah sekitar 20 kendaraan Toyota Hilux itu bergerak dari Bintuni menuju Kampung Meyerga.

“Dalam operasi tersebut, dua warga sipil, Silas Meyem dan Tony Orocomna, diminta menjadi penunjuk jalan. Kedua warga tersebut baru saja kembali dari persembunyian di hutan Moskona pada 28 September 2024. Keluarga mereka menjadi saksi atas penjemputan paksa tersebut,” katanya.

Menurut JDP, tidak ada insiden tembak-menembak di lokasi hingga saat AKP Marbun dilaporkan tenggelam. Namun, pasca kejadian, terdengar suara tembakan, yang kemudian disusul dengan evakuasi jenazah Marthen Aikingging ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintuni.

Sebagai Advokat dan Pembela HAM, Yan Christian Warinussy menyatakan perlindungan hukum bagi Silas Meyem dan Tony Orocomna, yang dinilai dapat memberikan keterangan penting dalam pengusutan hilangnya AKP Marbun. Ia menegaskan pentingnya pengungkapan kasus ini berdasarkan amanat UUD 1945 dan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.

“Kapolri perlu segera memeriksa Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wahid serta seluruh anggota yang terlibat dalam Operasi Senyap ini. Kejelasan atas peristiwa ini sangat penting untuk menjamin prinsip keadilan dan perlindungan hak asasi manusia,” tegas Warinussy.

JDP bersama Advokat Yan Christian Warinussy mendesak investigasi transparan dan akuntabel terhadap insiden ini, termasuk perlindungan terhadap para saksi sipil yang terlibat. Hilangnya AKP Tommy Samuel Marbun menjadi perhatian serius, yang membutuhkan pengusutan menyeluruh dari Kepolisian Republik Indonesia.

(Udir Saiba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *