Jerat fakta | Sorong – Pasar Modern Rufei yang dibangun atau mulai dikerjakan sejak tahun 2015 hingga tahun 2022 baru diresmikan dengan menalan dana puluhan Miliar penggunaannya atau beroperasi hingga saat ini 2023 secara umum atau 100% operasional belum maksimal dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama para Pedagang.
Tokoh pemuda sekaligus pedagang pasar Modern Rufei, Herry Korano kepada media mengatakan, kalau dilihat secara kasat mata, bangunan pasar sudah berdiri megah, hanya saja terdapat banyak kekurangan.
“Saat ini atap rumah bangunan pasar sudah bocor dibeberapa titik, sehingga ketika hujan turun didalam gedung basah dan banjir tergenang air, belum lagi, sampah dan kotoran manusia dan hewan berserakan dimana-mana, selain itu juga penerangan lampu beserta petugas kebersihan tidak ditempatkan untuk mengontrol keamanan pasar, hal ini yang membuat para Pedagang ekstra kerja lagi setelah selesai berjualan, bagaimana berpikir untuk mengamankan baran-barang dagangnya, sebab dikawatirkan barang jualan bisa habis dicuri oleh orang, sebab sudah terjadi beberapa lampu penerangan hilang dicuri, ” beber Herry Korano kepada media ini Jumat (1/9) siang.
Dikatakan Herry, para Pedagang butuh perhatian perhatian, penataan dari pemerintah daerah kota Sorong dan provinsi Papua Barat Daya, DPRD dan Dinas Perindag kota dan provinsi Papua Barat Daya untuk melihat kekurangan yang ada di pasar Modern Rufei seperti Listrik, kebersihan dan keamanan serta dari Dinas Perhubungan juga dapat memikirkan akses transportasi angkutan umum tidak melewati ruas jalan sampai di pasar Modern Rufei, hanya sebatas jalur trayek yang lama saja.
“Bagaimana pasar mau dikunjungi oleh pembeli, sedangkan trayek angkutan umum tidak melewati ruas jalan sampai di depan pasar Modern Rufei, hal ini yang membuat para Pedagang sampai sekarang merasa terabaikan perhatian dari pemerintah daerah dan pihak terkait, ” katanya.
Lanjutnya mengatakan, namanya saja pasar Modern, tetapi sampai sekarang ini keadaaan pasar seperti pasar tradisional masih sepi, untuk itu, saya mewakili para Pedagang meminta sentuhan langsung dan perhatian serius dari pemerintah kota Sorong maupun pemerintah provinsi Papua Barat Daya. Memang ada kepala pasar yang ditugaskan dipasar ini tetapi keberadaannya timbul tenggelam, sehingga ada kendala kita pedagang bingung mau sampaikan ke siapa, akhirnya ada beberapa pedagang yang sudah tinggalkan ruangan atau tutup los tempat jualannya mencari tempat jualan yang aman dan nyaman, ” tambah Herry Korano lagi.
Herry Korano meminta kedepannya pihaknya berharap kepada PJ Walikota Sorong yang baru dilantik dan juga ketua DPRD Kota Sorong yang baru agar bisa berupaya memaksimalkan operasional pasar Modern Rufei yang saat ini boleh dikatakan dengan kata yang tepat adalah tidak terurus atau dirawat dengan baik oleh pemerintah daerah.
“Seperti kegiatan Jumat bersih yang selalu dilakukan oleh instansi terkait dibeberapa titik dalam kota Sorong, apa salahnya kalau kedepannya para instansi terkait tersebut melakukan Jumat bersih di areal pasar Modern Rufei ini, sehingga secara tidak langsung kebersihan pasar Modern Rufei mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah, “pintah Herry.
“Pasar Modern Rufei ini adalah salah satu aset terbesar untuk mendapatkan inkam Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pajak, untuk itu, kedepannnya pemerintah daerah dapat serius untuk memperhatian aset puluhan Miliar dan juga kenyamanan masyarakat yang melakukan transaksi jual beli di pasar Modern Rufei, ” imbuh Herry Korano. (pic)