Jerat Fakta | Nabire, Papua Tengah – Fenomena maraknya perjudian jenis togel di Kota Nabire, Provinsi Papua Tengah, kian meresahkan masyarakat. Ironisnya, lapak penjualan togel terlihat bebas beroperasi bahkan berada sangat dekat dengan rumah ibadah, khususnya Masjid di kawasan belakang pertokoan Oyehe.
Pantauan di lokasi menunjukkan aktivitas penjualan togel dilakukan secara terbuka, tanpa rasa takut terhadap penegakan hukum. Hal ini menimbulkan dugaan kuat adanya pembiaran sistematis oleh aparat penegak hukum di wilayah tersebut.
Polda Papua Tengah maupun Polres Nabire hingga kini belum menunjukkan langkah konkret dalam menertibkan aktivitas judi togel tersebut. Masyarakat mulai mempertanyakan integritas aparat karena terkesan membiarkan praktik ilegal itu terus berlangsung.
“Saya sudah lama jualan konter HP di pasar ini. Togel itu sudah biasa. Jangankan disembunyikan, mereka malah buka terang-terangan, seperti tidak ada hukum di negeri ini,” ujar seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya. Jumat, (18/07/2025).
Ia menyebutkan bahwa sejak beberapa kali pergantian Kapolres, kondisi tersebut tetap tak berubah. “Sudah ganti Kapolres berkali-kali tapi tetap saja togel jalan terus. Kami menduga ada setoran ke atas, karena sudah sangat terang-terangan dan aparat diam,” tambahnya.
Kekhawatiran warga makin meningkat karena lokasi penjualan togel sangat dekat dengan Masjid. “Saya sangat miris melihatnya, masa tempat jual togel hanya beberapa meter dari rumah ibadah. Ini sangat mencederai nilai moral dan agama masyarakat,” ujarnya dengan nada kesal.
Menurut warga lainnya, dampak sosial dari judi togel sudah sangat terasa, terutama di kalangan generasi muda. Bahkan anak-anak di bawah umur mulai ikut dalam praktik perjudian ini.
“Moral dan akhlak anak Papua bisa rusak karena judi. Jangan heran jika ada anak muda sudah terbiasa dengan hal-hal buruk karena dibiarkan melihat orang dewasa berjudi setiap hari,” keluh seorang ibu rumah tangga di kawasan Oyehe.
Ia menegaskan bahwa kehadiran judi togel secara bebas dapat menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda Papua. Ia meminta agar Gubernur Papua Tengah serta Kapolda segera turun tangan.
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Nabire juga mulai bersuara. Mereka menuntut penindakan tegas terhadap segala bentuk perjudian yang mencederai norma hukum dan agama.
“Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal moral. Kalau aparat hukum tidak berani bertindak, berarti mereka bagian dari masalah,” ujar seorang tokoh agama dari salah satu masjid di Nabire.
Dugaan keterlibatan oknum aparat makin menguat dengan tidak adanya razia atau penindakan selama bertahun-tahun. Bahkan, menurut warga, lokasi penjualan togel tidak pernah berpindah tempat, tetap di titik yang sama.
“Mereka seperti merasa kebal hukum. Mungkin karena ada yang lindungi dari belakang,” kata seorang pemuda yang aktif di organisasi pemuda lokal.
Menurut salah satu tokoh agama yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media bahwa situasi ini menunjukkan bahwa pemberantasan perjudian di Nabire hanya menjadi isapan jempol semata. Masyarakat berharap adanya keberanian dari aparat hukum untuk membersihkan praktik haram tersebut.
“Sebagai bentuk keprihatinan, saya akan melaporkan persoalan ini ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Ombudsman, hingga ke Mabes Polri bila tidak ada tindakan dalam waktu dekat,” pungkas salah satu tokoh agama.
(Sandi)