Yan Warinussy: Pilkada Papua Momentum Penting Pilih Pemimpin Asli Papua

Jerat Fakta | Jayapura,  — Pilkada Provinsi Papua 2025 tinggal hitungan hari. Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari kalangan Putra Asli Papua telah siap bertarung dalam pesta demokrasi yang akan digelar serentak pada Selasa, 6 Agustus 2025 mendatang.

Sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HRD) di Tanah Papua, Yan Christian Warinussy menyampaikan apresiasi tinggi kepada kedua pasangan calon, yaitu Benhur Tomi Mano – Constan Karma dan Matius Fachiri – Aryoko Rumaropen, karena keduanya adalah sosok-sosok yang merepresentasikan harapan rakyat Papua.

Menurut Warinussy, keempat tokoh tersebut adalah putra terbaik Orang Asli Papua (OAP) yang telah siap berkontestasi secara sehat dan demokratis, membawa visi dan program kerja untuk kemajuan Provinsi Papua sebagai provinsi induk di Tanah Papua.

“Mereka telah melalui tahapan kampanye untuk menjelaskan program dan rencana kerja masing-masing. Kini tinggal rakyat yang akan menentukan siapa yang layak memimpin Papua selama lima tahun ke depan,” ujarnya. Senin, (04/08/2025).

Warinussy menilai Pilkada tahun ini sangat strategis karena menjadi penentu arah pembangunan dan pemerintahan di Provinsi Papua dalam lima tahun ke depan. Rakyat sudah lebih cerdas dan mampu menilai siapa di antara dua pasangan tersebut yang layak menjadi “Pemimpin Bagi Semua”.

Sebagai provinsi tertua dan induk dari pemekaran provinsi-provinsi baru di Tanah Papua, Provinsi Papua diharapkan tetap menjadi barometer kualitas demokrasi dan keberpihakan kepada rakyat, khususnya terhadap hak dasar Orang Asli Papua sebagaimana diatur dalam UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus.

Warinussy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban, kedamaian, dan partisipasi aktif dalam Pilkada, serta menghindari provokasi atau politik identitas yang merusak persatuan rakyat Papua.

Pilkada 6 Agustus 2025 adalah titik krusial dalam perjalanan demokrasi kita. Mari kita gunakan hak pilih dengan bijak dan cerdas,” seru Warinussy.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan bahwa proses demokrasi ini akan menghasilkan pemimpin yang lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat Papua, yang siap memimpin tanpa diskriminasi dan dengan semangat keadilan sosial bagi semua.

(Udir Saiba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *