Jerat Fakta | Bintuni, Papua Barat — Seorang pemuda asal Kampung Suga, Distrik Kaitaro, Kabupaten Teluk Bintuni, Derek Nelfin Masumbau, angkat bicara terkait mangkraknya pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan satu unit rumah yang hanya berdiri dalam bentuk fondasi kosong.
Dalam pernyataannya kepada media Jerat Fakta, Senin (4/8/2025), Derek menyampaikan kekesalannya atas kondisi pembangunan yang tidak kunjung selesai sejak tahun 2022. Ia menegaskan bahwa masyarakat Kampung Suga sangat kecewa karena hingga saat ini tidak ada kejelasan soal kelanjutan pembangunan fasilitas tersebut.
“Pustu itu dibangun sejak 2022, tapi sampai sekarang belum selesai. Bahkan ada satu rumah yang cuma fondasi saja. Ini menyangkut pelayanan dasar masyarakat, terutama kesehatan,” ujar Derek di Kompleks Kampung Lama.
Menurut Derek, pembangunan tersebut didanai melalui anggaran kampung, namun tidak ada transparansi dari pihak yang bertanggung jawab. Ia secara tegas meminta mantan Kepala Kampung dan Sekretaris Kampung Suga yang berinisial AA dan YU untuk mempertanggungjawabkan proyek yang tidak tuntas itu.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, tim dari Inspektorat Kabupaten Teluk Bintuni sudah turun ke Kampung Suga untuk melakukan audit dan melihat langsung kondisi pembangunan fisik. Namun sampai hari ini, tidak ada tindak lanjut maupun penyelesaian.
“Kalau memang ada audit, lalu kenapa tidak ada tindakan hukum atau kelanjutan pembangunan? Kami minta Inspektorat kembali turun dan cek ulang kondisi Pustu dan rumah yang terbengkalai,” ujarnya dengan nada kecewa.
Sebagai pemuda yang mewakili suara masyarakat, Derek menekankan bahwa pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Ia mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni agar turun tangan dan segera membantu pembangunan rumah Pustu yang baru di Kampung Suga. “Kami butuh fasilitas kesehatan yang layak. Jangan biarkan masyarakat kami terus menunggu tanpa kepastian,” katanya.
Derek juga berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni memberikan perhatian khusus terhadap kampung-kampung yang berada di wilayah pesisir seperti Suga yang masih minim akses pelayanan dasar.
Pernyataan ini diharapkan menjadi titik awal untuk mendorong transparansi anggaran desa dan memperkuat pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur di kampung-kampung.