Jerat Fakta |®Nabire, Papua Tengah – Pembangunan Bendung Wanggar di Kabupaten Nabire resmi rampung dan kini memasuki tahap pemeliharaan. Infrastruktur strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini diproyeksikan mampu mengairi sekitar 3.200 hektar lahan pertanian.
Bendung Wanggar menjadi salah satu penopang penting ketahanan pangan di Papua. Dengan hadirnya bendung tersebut, para petani diharapkan tidak lagi bergantung penuh pada musim hujan, sekaligus dapat mengoptimalkan potensi sumber daya air di wilayah Wanggar.
Proyek yang dimulai sejak 2023 ini mencakup pembangunan bendung tetap dengan mercu bulat setinggi 2,5 meter, pembangunan jaringan primer, serta bangunan irigasi lainnya. Pengerjaan dilakukan secara bertahap dengan pengawasan ketat dari pemerintah pusat.
Nilai total proyek ini mencapai Rp317.046.895.000. Pembangunan dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk-PT. Permata Maju Jaya-Eguai Mitra Mandiri, KSO, dengan konsultan supervisi PT. Yodya Karya (Persero) Tbk-PT. Hilmy Anugerah Consulting-PT. Mandiri Cakti Consultindo, KSO.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Dave H.I. Muchaimin, melalui Kasatker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Wilayah Nabire, Ruben Ayomi, menyampaikan bahwa seluruh pekerjaan telah selesai 100 persen. Saat ini, proyek memasuki masa pemeliharaan hingga Desember sebelum diresmikan pemerintah daerah.
“Pekerjaan sudah selesai 100 persen dan kini masuk tahap pemeliharaan sampai bulan Desember. Rencananya, bendung akan diresmikan oleh pemerintah setempat,” ujar Ayomi kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (30/09/2025).
Tahap pemeliharaan tersebut, jelas Ayomi, bertujuan untuk memastikan kualitas pekerjaan benar-benar terjamin. Perbaikan minor yang masih dibutuhkan akan segera dilakukan agar infrastruktur siap digunakan oleh masyarakat.
Ia menambahkan, keberadaan Bendung Wanggar diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di Nabire, khususnya komoditas padi. Dengan ketersediaan air sepanjang tahun, petani dapat melakukan tanam lebih dari sekali, yang otomatis berpotensi meningkatkan pendapatan mereka.
Ketua Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNA RI), Hardin Otong, turut mengapresiasi keberhasilan BWS Papua dalam menyelesaikan pembangunan bendung tersebut.
“Patut diapresiasi kinerja Balai Wilayah Sungai Papua yang telah bekerja baik, sehingga harapan petani sawah di Nabire bisa tercapai dengan adanya irigasi yang teratur dan terarah,” ujarnya.
(Redaksi)