Jerat Fakta | Bituni, Papua Barat – Menyambut Hari Injil di Tanah Papua yang akan diperingati pada 10 Oktober 2025 mendatang, masyarakat Kampung Yakati, Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni menggelar bakti sosial membersihkan kampung. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk persiapan sekaligus penghormatan atas sejarah masuknya Injil di wilayah tersebut.
Sekretaris Kampung Yakati, Aris Masumbau, bersama tokoh masyarakat Yordan Manibui, menyampaikan bahwa kegiatan pembersihan kampung sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Menurutnya, gotong royong masyarakat merupakan wujud kebersamaan untuk menjaga nilai sejarah dan iman Kristen di Teluk Bintuni.
“Sejarah penginjilan di tanah Papua, khususnya di Teluk Bintuni dan sekitarnya, tidak lepas dari jasa salah satu putra terbaik Kampung Yakati, almarhum Marthen Kamunandiwan, yang telah membawa pengajaran agama ke berbagai wilayah,” ujar Aris Masumbau, Rabu (1/10/2025).
Panitia pelaksana memperkirakan, puncak peringatan Hari Injil akan berlangsung meriah dengan partisipasi jemaat dari kampung-kampung sekitar. Selain ibadah syukur, sejumlah kegiatan sosial dan kebudayaan juga disiapkan untuk memeriahkan momentum bersejarah ini.
Yordan Manibui menambahkan, Hari Injil bukan hanya sekadar perayaan rohani, tetapi juga momen mempererat tali persaudaraan antarwarga. “Kami berharap kegiatan ini menjadi pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan iman yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu,” katanya.
Selain pembersihan lingkungan, masyarakat Yakati juga merencanakan penanaman pohon serta kerja sama dengan gereja-gereja setempat dalam mendukung rangkaian kegiatan. Pemerintah kampung menegaskan, seluruh persiapan akan rampung sebelum tanggal 10 Oktober mendatang.
Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Kampung Yakati menunjukkan bahwa nilai-nilai penginjilan yang diwariskan sejak ratusan tahun lalu masih hidup dan terus dipelihara. Peringatan Hari Injil tahun ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat iman dan persatuan di tanah Teluk Bintuni.
(Roberto Yassie)












