Semangat Anak Muda Adat Knasaimos Warnai Penutupan Forest Defender Camp II 2025

Manokwari, Papua BaratJerat Fakta — Kegiatan Forest Defender Camp (FDC) Jilid II Tahun 2025 resmi ditutup dalam suasana penuh keakraban dan refleksi di kawasan wisata Kali Klaogin, Distrik Seremuk, Kampung Klaogin, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, pada Sabtu (04/10/2025).

Ketua Panitia Pelaksana FDC II, Yusuf Srefle, menyampaikan bahwa pembubaran panitia ini menjadi momen akhir dari tanggung jawab bersama seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pendamping dari LSM Greenpeace dan Bentara Papua, serta dukungan dari DPMA, AMAK Anak Muda Adat Knasaimos, dan berbagai komunitas sub-suku yang turut berkolaborasi.

Dalam pelaksanaannya, sejumlah komunitas adat seperti Tival, Bolwyon, Slow Bailow, Knamlas, Wet Sarir Yehin, Bol Saris, dan Sadir Wet Yifi mengambil peran aktif, baik dalam kegiatan edukasi lingkungan, diskusi budaya, maupun aksi lapangan. Kebersamaan ini menjadi bukti kuatnya semangat gotong royong masyarakat adat Knasaimos dalam menjaga alam dan identitas lokal mereka.

Melalui wawancara via pesan WhatsApp, Yusuf Srefle menyampaikan harapan agar semangat anak muda adat Knasaimos tetap dijaga dan diteruskan dalam berbagai kegiatan ke depan. “Semangat ini harus terus dipertahankan, karena anak muda adalah garda depan dalam menjaga hutan dan budaya kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yusuf menjelaskan bahwa selama kegiatan berlangsung, peserta memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan baru, termasuk bagaimana membangun jejaring kerja sama dengan berbagai mitra LSM, komunitas lokal, nasional, bahkan internasional. Hal ini menjadi nilai tambah yang sangat berharga bagi generasi muda adat Knasaimos.

Ia juga menekankan bahwa FDC II bukan hanya ajang pelatihan lingkungan, tetapi juga ruang pembelajaran sosial, kepemimpinan, dan solidaritas lintas komunitas. “Kami belajar untuk membuka diri, berjejaring, dan berkolaborasi. Itu hal penting yang kami dapat dari kegiatan ini,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, Yusuf menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendamping, terutama LSM Greenpeace dan Bentara Papua, serta masyarakat adat Knasaimos atas antusiasme dan dukungan besar yang diberikan. “Kami bangga karena kegiatan ini berhasil berkat kerja sama semua pihak,” pungkasnya.

(Laporan: Marten Srekrefat | Editor: Pemimpin Redaksi Jerat Fakta, 5 Oktober 2025)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *