Jerat Fakta | Manokwari — Aktivis Papua yang juga Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) WGAB Papua, Yerry Basri Mak, SH, MH, mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar memberikan kesempatan kepada anak asli Papua untuk menduduki jabatan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.
Menurut Yerry, sudah lebih dari setengah abad perusahaan tambang raksasa itu beroperasi di tanah Papua, namun hingga kini belum pernah sekalipun putra asli Papua dipercaya untuk memimpin perusahaan tersebut.
“Sudah saatnya anak Papua asli diberi kesempatan menjadi Presiden PT Freeport Indonesia,” tegas Yerry Basri Mak kepada sejumlah media di Manokwari, Sabtu (18/10).
Ia menilai, pengangkatan putra asli Papua di posisi tertinggi perusahaan akan menjadi langkah simbolik sekaligus nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Papua yang selama ini masih tertinggal.
“Freeport sudah lama mengambil kekayaan alam Papua, tapi masyarakatnya masih hidup dalam keterbatasan. Kalau putra Papua yang memimpin, dia akan lebih tahu bagaimana memperjuangkan rakyatnya sendiri,” lanjutnya.
Yerry menegaskan, tuntutan ini bukan semata karena faktor etnis, melainkan karena adanya kebutuhan moral dan sosial agar pengelolaan kekayaan alam Papua benar-benar berpihak pada masyarakat setempat.
Ia juga berharap Presiden Prabowo Subianto mendengar suara rakyat Papua yang menginginkan keadilan dan pemerataan kesempatan di bidang ekonomi serta kepemimpinan strategis nasional.
“Presiden Prabowo harus mencatat ini sebagai bagian dari janji keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk orang asli Papua,” ujarnya menambahkan.
Yerry Basri Mak menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh masyarakat Papua bersatu memperjuangkan hak-hak mereka, terutama dalam sektor industri strategis seperti pertambangan.
“Kita tidak menolak investasi, tapi kita menuntut keadilan dan keberpihakan,” pungkasnya.
(Redaksi)












