Jerat Fakta | Pegaf, Papua Barat — Sukacita menyelimuti warga Distrik Hingk, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), saat digelarnya Ibadah Syukur atas peresmian penerangan lampu di wilayah tersebut. Ibadah berlangsung di Lapangan Simblemngei, Sabtu, (01/11/2025), mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIT, dengan tema firman Tuhan dari 1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Acara dimulai dengan pujian yang dipimpin oleh Pdt. Demianus Indou, dilanjutkan dengan penyampaian firman oleh Pdt. Yehuda Madacan. Ibadah ini menjadi simbol ucapan syukur masyarakat atas hadirnya listrik di wilayah mereka setelah sekian lama hidup dalam kegelapan.
Turut hadir dalam ibadah tersebut Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba, S.Pd., M.Si, dan Wakil Bupati Andi Salabay, SKM. Kehadiran kedua pemimpin daerah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur dasar hingga ke wilayah pedalaman Pegaf.
Dalam sambutannya, Bupati Dominggus Saiba menyampaikan apresiasi kepada PT PLN UP3 Cabang Manokwari Papua Barat yang telah berhasil menghubungkan jaringan listrik dari Kampung Ulongei ke Distrik Hingk. “Puji Tuhan, hari ini delapan kampung yakni Sopnyai, Nungkimor, Kisap, Gimoubri, Lehak, Mbegai, Miyeimemut, dan Demunti sudah terkoneksi jaringan listrik,” ujarnya.
Bupati menjelaskan bahwa meski jaringan telah tersambung, lampu belum dinyalakan sepenuhnya karena masih dilakukan pengecekan teknis dan uji keamanan selama dua minggu. “Kami ingin memastikan bahwa jaringan benar-benar aman sebelum listrik dinyalakan di setiap rumah warga,” tambahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga fasilitas tersebut. “Pemerintah dan PLN sudah bekerja keras membawa terang ke kampung ini. Sekarang giliran masyarakat untuk menjaga keamanan dan tidak melakukan sambungan ilegal. Satu rumah cukup satu meteran agar tidak terjadi korsleting atau musibah akibat penyambungan liar,” tegas Bupati Dominggus.
Bupati mencontohkan adanya kasus korsleting di Distrik Anggi akibat sambungan ilegal yang membahayakan warga. Karena itu, ia mengimbau seluruh masyarakat di 166 kampung di 10 distrik agar tidak melakukan penyambungan sembarangan. “Kita mau tinggal di tempat terang, bukan dalam bahaya,” ujarnya dengan nada tegas.
Lebih lanjut, Bupati Saiba menuturkan bahwa pada tahun 2026 pemerintah berkomitmen memperluas jaringan listrik ke kampung-kampung yang belum tersambung. Program tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Pegaf dengan PLN Papua Barat serta dukungan dari Anggota DPR RI Komisi VII, Ibu Carolin Crisye Makale, SP.
Ia menutup sambutannya dengan optimisme bahwa dalam empat tahun ke depan, seluruh 166 kampung di 10 distrik Pegunungan Arfak akan menikmati penerangan listrik. “Kami ingin seluruh masyarakat Pegaf merasakan terang pembangunan. Tidak boleh lagi ada kampung yang hidup dalam kegelapan,” tandasnya penuh semangat.
Penulis: Udir Saiba
Editor: Redaksi Jerat Fakta Papua Barat












