Jerat Fakta | Manokwari, Papua Barat — Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan pembinaan kepemimpinan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan Angkatan Ke-4 yang berlangsung pada 17 November 2025 di Aula Asrama Mahasiswa Sorong Selatan, Manokwari. Kegiatan yang dimulai pukul 18.00 hingga 20.00 WIT ini dihadiri peserta yang berasal dari berbagai jurusan dan kampus di Manokwari.
Menurut penjelasan panitia, jumlah peserta awal berjumlah 21 orang, namun satu peserta tidak berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pembinaan. Sebanyak 20 peserta yang bertahan kemudian memberikan keterangan tertulis kepada wartawan Jerat Fakta, Marten Sreklefat, mengenai pandangan mereka terkait tema utama pembinaan kali ini, yaitu “Apa Itu Pemimpin”.
Dalam keterangan mereka, para peserta menyampaikan bahwa menjadi pemimpin berarti mendapat kepercayaan untuk belajar bersama anggota kelompok dalam sebuah struktur organisasi. Seorang pemimpin, menurut mereka, harus mampu mengedepankan tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, serta ketegasan dalam memimpin kelompoknya.
Para peserta juga menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keterbukaan, mampu bekerja sama dengan berbagai organisasi lainnya, dan memahami karakter setiap individu dalam kelompok. Pemimpin tidak hanya mengarahkan, tetapi juga belajar mengenal pribadi setiap anggota agar hubungan kerja dapat berjalan dengan baik.
Mereka menilai bahwa pembinaan ini menjadi dasar penting dalam membentuk jiwa kepemimpinan yang tidak hanya diterapkan di dalam asrama, tetapi juga di luar, termasuk di kampus dan lingkungan masyarakat. Kesempatan pembinaan ini dianggap sangat berharga karena melatih mental untuk menghadapi karakter dan dinamika ketika memimpin suatu kelompok.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta mengaku semakin termotivasi untuk tampil sebagai pemimpin, baik di lingkungan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan, organisasi kemahasiswaan, fakultas, jurusan, maupun di Kabupaten Sorong Selatan. Mereka menargetkan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, mereka dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi benar-benar mempraktikkan kemampuan kepemimpinan mereka.
Menurut para peserta, setidaknya ada lima prinsip dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu: bertanggung jawab, jujur, disiplin, terbuka, serta mampu menerima masukan dari semua pihak. Nilai-nilai inilah yang mereka tekankan sebagai fondasi untuk membangun generasi pemimpin masa depan.
(Marten Kresefat)












