Kota Bitung,Jeratfakta.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai Program Babinsa Masuk Dapur yang dicanangkan TNI-AD mampu mengubah pola makan keluarga Indonesia menjadi lebih baik.
Mewujudkan hal tersebut, Kodim 1310/Bitung menggiatkan program Babinsa (bintara pembina desa) masuk dapur dalam hal pemberiaan bantuan kepada anak stunting. Program tersebut tidak hanya mewajibkan Babinsa memantau apa saja yang di masak warga, tetapi disebutnya juga untuk memantau kondisi dapur layak atau tidak.
Komandan Kodim 1310/Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, M.Han., mengatakan, Pencegahan stunting merupakan tugas lintas sektoral.
Karena itu, kata dia, TNI AD terlibat langsung dalam upaya percepatan penurunan kekerdilan anak di Indonesia, termasuk yang dilakukan Kodim 1310/Bitung di Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara.
Menurut Dandim 1310/Bitung, Program Babinsa masuk dapur merupakan salah satu upaya TNI AD mendekatkan diri kepada rakyat. Sebab Babinsa harus mengetahui langsung apa yang menjadi kendala masyarakat.
Bila ditemukan keluarga tersebut tidak memiliki lauk pauk, para personel Babinsa akan membagikan sebagai bentuk upaya pencegahan stunting di tingkat keluarga.
“Ketika para Babinsa datang dari rumah ke rumah, mereka juga akan melihat menu makan apa yang tersaji di meja keluarga. Jika makanan yang diolah dirasa kurang sehat,
Babinsa akan mengingatkan dan memberitahu masyarakat jenis bahan yang perlu ditambah sehingga asupan gizi menjadi lebih seimbang,” kata Dandim saat dimintai keterangan, Kamis (07/09/2023).
Ia menuturkan, program itu efektif untuk menyosialisasikan terkait dengan pentingnya pemberian protein hewani pada anak, seperti telur, daging ayam, ikan, dan susu, sambil memeriksa dapur masyarakat.
“Masalahnya bukan pada membawa telurnya, tapi memberikan edukasi langsung ayo makan protein hewani. Babinsa juga bisa coba ikut masak di dapurnya, ini penting,” tambahnya.